icon-category Health

Waspada! Ini Efek yang Terjadi Pada Tubuh Jika Kurang Tidur

  • 22 May 2017 WIB
Bagikan :

Para ilmuwan harus memberikan nasihat baru tentang bagaimana memenangkan pertempuran melawan kalori. Para peneliti berusaha menekankan tidur nyenyak sama pentingnya dengan faktor lain dalam mengendalikan berat dan lingkar pinggang.

Penelitian mereka akan disampaikan pada Kongres Endokrinologi Eropa di Lisbon, Minggu. Mereka menekankan bagaimana pola tidur yang terganggu-ciri umum kehidupan modern-dapat memicu perubahan nafsu makan, metabolisme, motivasi dan aktivitas fisik, atau bahkan kombinasi dari semua itu.

Hal ini menyebabkan terganggunya selera makan dan respons terhadap makanan yang hasil akhirnya penambahan berat badan. Diharapkan terobosan kesadaran masyarakat akan hal ini dapat berdampak signifikan.

"Studi kami menunjukkan kehilangan tidur berdampak penambahan berat badan pada manusia. Karena itu, bijak untuk mengatakan memperbaiki tidur bisa menjadi intervensi gaya hidup yang menjanjikan untuk mengurangi risiko penambahan berat badan di masa depan," ujar Christian Benedict, ilmuwan syaraf di Universitas Uppsala Swedia yang dijadwalkan untuk berbicara di konferensi Lisbon pada Minggu.

Seperti dilansir theguardian.com, dua dari tiga orang di Eropa mengalami kelebihan berat badan, seperempat di antaranya mengalami obesitas dan berada dalam bahaya nyata yang merusak kesehatan mereka atau meninggal secara prematur. Menurut Benedict penyebab kelebihan berat badan diantaranya kurangnya olahraga, meningkatnya ketersediaan makanan olahan dan minuman manis murah.

Selain itu, lanjut dia, tidur juga menjadi faktor, di mana penelitian semakin menunjukkan korelasi antara kurang tidur dan penambahan berat badan. Tim Uppsala melakukan percobaan terhadap 14 siswa laki-laki melalui serangkaian pengalaman tidur, mulai tidur normal, tidur yang dibatasi hingga tidak tidur sama sekali selama beberapa hari.

Para siswa kemudian diukur berapa banyak yang mereka makan, kadar gula darah, hormon dan tingkat metabolisme. Hasilnya kurang tidur dalam satu malam memperlambat metabolisme seseorang pada keesokan harinya, mengurangi pengeluaran energi untuk pernapasan dan pencernaan antara 5-20 persen.

Para siswa juga memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi, hormon pengatur nafsu makan seperti ghrelin, dan hormon stres seperti kortisol setelah gangguan tidur. Namun, kurang tidur tidak meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi di siang hari.

"Temuan kami menunjukkan kurang tidur dalam satu malam mengurangi pengeluaran energi pada pria sehat, yang mengindikasikan bahwa tidur memberi kontribusi pada regulasi akut pengeluaran energi siang hari pada manusia," kata Benediktus.

Dia juga menemukan orang sehat namun kurang tidur lebih memilih porsi makanan lebih besar, lebih banyak kalori, menunjukkan tanda-tanda peningkatan impulsivitas terkait makanan dan mengeluarkan lebih sedikit energi daripada kelompok yang dikontrol. Bagian dari masalah berasal dari fakta bahwa kurang tidur mengubah keseimbangan hormon GLP-1. Akibatnya, orang mengira mereka lebih lapar dari sebenarnya.

Kerja lebih lanjut tim Benedict menunjukkan kurang tidur akut mengubah keseimbangan bakteri usus, yang menjadi kunci dalam menjaga metabolisme yang sehat. Studi yang sama juga menemukan berkurangnya sensitivitas terhadap insulin setelah kurang tidur.

Kelompok Benediktus saat ini menyelidiki efek jangka panjang dan juga apakah memperpanjang tidur dapat mengembalikan perubahan dalam metabolisme nafsu makan dan energi.

"Karena tidur yang terganggu adalah ciri khas kehidupan modern, studi ini menunjukkan bahwa tidak mengherankan bahwa gangguan metabolisme, seperti obesitas, juga meningkat," kata Benediktus. 

Bahaya! Obesitas Bisa Picu Kanker Ginjal

Ini Manfaat Jalan Kaki Bagi Penderita Kanker

Patrialis Akbar Kena OTT KPK, Komisi III DPR Angkat Bicara

KY Sebut Patrialis Akbar Coreng Profesi Hakim

Rizieq Minta BIN Berhenti Memata-matai Ulama

Juara! Ismail Zulfic, Bocah Perenang Tanpa Tangan yang Inspiratif

Ketegangan di Cicendo, Detik-detik Penyergapan Pelaku Bom

Dianggap 'Pemujaan Setan' Comic Con Pertama di Arab Saudi Digelar

Miris, Potret Kekeringan di Campina Grande Brazil

Romantisme Musim Gugur dan Musim Dingin di London Fashion Week

Ratusan Kios Pasar Senen Terbakar, Pedagang Terpukul

Hebat! KPK Kini Punya 'Sahabat Pemberani'

Jenguk Ellyas Pical, Menpora Kena Uppercut

Cadas! Legenda Band Rock Jepang 'X Japan' Guncang Fans di London

Spektakuler! Chanel Terbangkan Roket di Paris Fashion Week

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini