Sponsored
Home
/
News

5 Cerita Mistis Seputar Rumah Dinas Gubernur DKI

5 Cerita Mistis Seputar Rumah Dinas Gubernur DKI
Preview
Indra Subagja16 October 2017
Bagikan :

Rumah tua, apalagi yang dibangun di zaman Belanda selalu ada kisah-kisah tersendiri. Tak terkecuali rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang terletak di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

kumparan (kumparan.com) merangkum berbagai kisah mistis seputar rumah dinas itu dari saksi-saksi yang pernah tinggal di sana. Tentunya kisah ini tiada lain hanya sebatas pengetahuan saja, tiada maksud lain.

Mengutip Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam, sebagai manusia yang takut kepada Allah, seorang manusia menghadapi hal seperti ini dengan lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta. 

"Yang penting bagi seorang muslim itu rajin beribadah, selalu ingat Allah, dan jangan sering berkhayal, melamun, serta pikiran kosong. Kalau ada masalah, adukan pada Allah," tegas Niam.

Preview

Berikut kisah-kisah di rumah dinas Gubernur DKI.

1. Cerita mantan Plt Gubernur DKI Sumarsono tentang suara seperti menangis.

Sumarsono bertutur mengenai kisah aneh di rumah dinas Gubernur DKI itu. Sumarsono pernah menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI, selama masa kampanye Pilgub. Sumarsono mengalami pengalaman mendengar seperti suara orang menangis.

Tak hanya itu saja, dia juga mendengar suara pintuk diketuk, tetapi saat dibuka tak ada siapa-siapa.

2. Kisah Sumarsono tentang pintu yang tertutup sendiri

Sumarsono pernah merasakan hal yang aneh. Ketika itu jelang Magrib, tiba-tiba pintu tertutup sendiri. Padahal pintu itu berukuran besar dan berat. 

"Itu kalau menjelang maghrib, kondisi seperti itu (tidak ada angin yang berhembus) enggak mungkin pintu ketutup sendiri. Kalau mungkin dia buka (terbuka sendiri) wajar karena ada angin. Tapi tiba-tiba narik gitu loh, itu mesti kuat. Tapi tiba-tiba tertutup enggak ada (angin), AC dimatiin, tiba-tiba pintunya 'KWAK' kembali lagi, keras itu, dari mana? Apa ada kekuatan angin bisa narik, itu kayu besar, 'KWAK'," kata Sumarsono.

3. Sumarsono berbincang dengan 'penunggu' rumah

Bismillah, menyerahkan kepada Allah adalah modal Sumarsono menghadapi keganjilan di rumah dinas itu. Dia tak takut, karena sepenuhnya percaya kepada Allah. Terkadang kala diganggu, mulai dari ada pintu diketuk, air nyala sendiri, Sumarsono mengajak berdialog para 'penghuni'.

"Tapi sejak diajak dialog, bisa baikan. 'Mbah atau nenek atau kakek atau siapapun lah, saya ke sini berbuat baik. Hanya ingin numpang saja. Tolong jangan diganggu'," tuturnya menirukan dialognya dengan si 'penunggu'.

4. Sutiyoso menenangkan anak dan istrinya

Sutiyoso tak takut akan hantu, sebagai orang yang pernah berdinas di TNI dia tak percaya soal rumah angker. Bang Yos, biasa dia disapa, menyampaikan, pengalaman soal hantu di rumah dinas gubernur itu dia dengar dari anak istrinya.

"Anak saya yang cewek itu pernah bilang katanya gorden suka gerak-gerak sendiri terus dia bilang ke saya ketakutan. Saya bilang paling itu cuma angin doang. Terus suka denger suara-suara, itu saya bilang ah perasaan kamu saja. Terus mereka sempat minta pindah rumah, tapi ya saya bilang ngapain kayak gitu diikutin. Itu juga kan karena kebanyakan dengar cerita orang saja," beber Bang Yos.

5. Sutiyoso mendengar hal tak masuk akal

Bang Yos, mendengar cerita dari anak istrinya. Ada tangan jalan, hingga kepala muncul. Bang Yos tak percaya, karena itu hanya cerita orang saja. Dia sendiri sejak 1997-2007 tak pernah mengalami hal aneh dir rumah itu.

"Katanya suka ada tangan jalan, terus ada tangan orang gitu. Saya bilang saja sambil becandain, bukan cuma tangan tapi juga tengkorak," tutur Bang Yos.

populerRelated Article