icon-category Film

Arie Kriting Kecewa dengan Pernyataan Kontroversial Hanung

Bagikan :

Belum lama ini sutradara ternama Hanung Bramantyo melontarkan pernyataan yang menuai kontroversi. Pernyataan itu mengenai aktris cukup bermodalkan 'cantik'. 

"Susah menjadi aktor itu, apalagi aktor pria, ya. Kalau perempuan kan, ya udahlah, ibarat kata, ibarat kata ya kan, 'Asal lo cantik aja,' udahlah, itu menjadi syarat. Tapi aktor, laki-laki, itu syaratnya banyak banget, enggak cuma sebatas harus ganteng, tapi harus bisa memainkan banyak," tutur Hanung beberapa waktu lalu.

Aktor Arie Kriting tidak sependapat dengan pernyataan yang disampaikan oleh Hanung. Bahkan, kekecewaan dirasakan oleh pria berusia 32 tahun itu.

"Saya main film sama Mas Hanung di film 'Jomblo' ya, di-direct sama Mas Hanung, dan statement itu sangat-sangat mengecewakan sekali sih untuk saya pribadi ya. Saya pikir sih, perempuan harus diletakkan pada posisi yang jauh lebih terhormatlah dari sekadar dinilai fisiknya aja," kata Arie di Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Utara, Bumi Beringin Wenang, Manado.

Menurut Arie, kecantikan tidak menjadi suatu tolok ukur kesuksesan seorang aktris. Ia tidak memungkiri kebanyakan aktris ternama memiliki paras cantik, namun ketenaran dan keberhasilan didapat dari kerja keras mereka dalam berakting. 

"Cantik bukan patokan. Kalau cuma cantik doang mah, bejibun kita aktris-aktrisnya. Kalau misal kita mau bilang, 'Patokannya cantik doang,' saya pikir sih selama ini yang terpilih itu, kayak Dian Sastro, dia punya kemampuan akting, Adinia Wirasti, Tatjana Saphira, Tara Basro, semuanya itu punya kekuatan akting, enggak yang tiba-tiba datang karena modal cantik doang," ucap pemilik nama lengkap Satriaddin Maharinga Djongki tersebut. 

"Jadi, menurut saya sih, enggak bisa kalau mau dibilang, 'Tapi, kan yang terkenal yang cantik-cantik doang.' Nah, mereka itu kan sudah disaring dari ribuan cantik-cantik lainnya yang secara talenta enggak terlalu. Yang membuat mereka dapat tempat adalah memang talenta dan kerja kerasnya mereka," lanjutnya. 

Arie menambahkan, kekhilafan Hanung dalam melontarkan pernyataan tersebut juga mengindikasikan kurangnya pemahaman atau pendidikan mengenai gender pada masyarakat Indonesia. Sebab, meski pernah menggarap film yang mengangkat keagungan perempuan, Hanung sendiri masih--sengaja maupun tidak--mencetuskan ucapan yang kontradiktif dengan itu. 

"Mas Hanung sudah minta maaf sih, untuk statement-nya itu dan, saya pikir, itu khilaf aja. Tapi, menurut saya pribadi, itu menunjukkan bahwa kita harus betul-betul serius untuk masalah pendidikan gender ini karena buktinya orang sekaliber Mas Hanung yang open minded banget, terbuka, film-filmnya malah berusaha menceritakan bagaimana perempuan bisa di posisi yang jauh lebih baik, ternyata di satu sisi kadang-kadang masih bisa khilaf untuk mengatakan hal-hal yang seperti itu," tutur Arie. 

"Kalau sekaliber Mas Hanung aja masih bisa kepikiran hal kayak gitu, apalagi yang lain yang tidak paham sama sekali," pungkasnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini