icon-category Technology

Astronot dapat Ubah Urin Jadi Vitamin

  • 28 Aug 2017 WIB
Bagikan :

Periset telah menunjukkan bagaimana urin astronot, kotoran dan bahkan nafas yang dihembuskan bisa berubah menjadi plastik 3D dan nutrisi. Ide tersebut merupakan aplikasi dari semacam daur ulang limbah yang bisa digunakan untuk perjalanan antariksa.

Cara tersebut dikenal dengan Yarrowia lipolytica, di mana karbon dari nafas manusia dan nitrogen dalam kencing manusia dapat menghasilkan segala sesuatu mulai dari suplemen vitamin hingga poliester. Benda-benda tersebut sangat berguna ketika berada di luar angsa, seperti poliester yang cocok untuk produksi alat ruang angkasa. Sistem daur ulang yang disusun oleh sebuah tim dari Clemson University dapat menjadi penting untuk misi masa depan ke Red Planet.

"Jika astronot akan melakukan perjalanan yang membentang beberapa tahun, kita harus menemukan cara untuk menggunakan kembali dan mendaur ulang semua yang mereka bawa," kata salah satu peneliti, Mark A. Blenner dikutip dari Sciencealert, Jumat (25/8).

Saat ini, ragi karbon dan pembuatan nitrogen hanya bisa menghasilkan sedikit poliester dan nutrisi, namun tim tersebut terus meningkatkan hasilnya. Salah satu ragi yang dikembangkan dan dapat direkayasa menghasilkan asam lemak omega-3, yang membantu kesehatan jantung, mata, dan otak.

"Kami belajar bahwa Y. lipolytica agak sedikit berbeda dari ragi lainnya dalam genetika dan sifat biokimia mereka. Setiap organisme baru memiliki sejumlah kekhasan yang harus Anda fokuskan dan pahami dengan lebih baik," kata Blenner.

Percobaan telah didanai NASA pada tahun 2015 untuk melihat proses pengolahan biologis semacam itu, dan untuk membangun sistem daur ulang limbah manusia yang telah dimiliki di ISS. Contoh hasil yang telah didapatkan dengan mengubah air seni dan keringat menjadi air minum.

"Dengan sistem biologis, astronot bisa terbangun dari keadaan yang tidak aktif untuk mulai memproduksi apa yang mereka butuhkan, kapan mereka membutuhkannya, adalah motivasi untuk proyek kami," kata Blenner.

 

Berita Terkait

Berita Lainnya

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : astronot Sains 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini