Sponsored
Home
/
Sport

Ballon d’Or (Lagi) untuk Ronaldo?

Ballon d’Or (Lagi) untuk Ronaldo?
Preview
Rossi Finza Noor04 June 2017
Bagikan :

Dalam 12 bulan terakhir, Cristiano Ronaldo mendapatkan segala sesuatu yang diidam-idamkan para pesepakbola. Akankah trofi Ballon d’Or mampir lagi ke tangannya?

Well, trofi Ballon d’Or, yang menjadi penahbis bahwa seorang pemain bola adalah yang terbaik di dunia, biasanya gampang ditebak. Ini bukan Academy Awards yang punya sekelompok juri untuk melakukan kurasi terhadap film-film yang lolos seleksi. Ballon d’Or lebih sederhana: pemenangnya dipilih lewat voting. Mirip-mirip American Idol.

Karena dipilihnya lewat voting, maka tidak mengherankan jika saban tahun pemenangnya kalau tidak Lionel Messi, ya, Ronaldo. Habis mau bagaimana lagi. Dua pemain ini prestasinya memang paling mentereng dibanding kebanyakan pemain lainnya. Siapapun yang jadi pemain ketiga dalam nominasi Ballon d’Or bersama Ronaldo dan Messi biasanya cuma jadi pelengkap.

Orang-orang tentu kadung silau dengan trofi-trofi —atau biasanya jumlah gol— yang didapat Ronaldo dan Messi. Acuannya gampang: jika Ronaldo atau Messi memenangi trofi bergengsi musim itu —dan biasanya itu adalah trofi Liga Champions— besar kemungkinan mereka akan memenangi Ballon d’Or.

Preview

[Baca Juga: Analisis: Daya Kreasi Real Madrid yang Meluluhlantakkan Juventus]

[Baca Juga: Superioritas Madrid di Atas Kemalangan Juventus]

Ronaldo memenangi edisi terakhir Ballon d’Or. Ini tidak berlebihan karena, selain membawa Madrid menjuarai Liga Champions 2016, ia juga mengantarkan Portugal ke final Piala Eropa dan membantu (meski hanya bermain beberapa menit di final, sebelum akhirnya ditarik karena cedera) negaranya menjadi juara.

Perlu dicatat bahwa Ronaldo meraih trofi Ballon d’Or 2016 tanpa raihan trofi juara liga. Nah, musim ini, ketika Madrid sukses menjadi juara La Liga dan Liga Champions, rasa-rasanya amat sulit membayangkan para voter untuk tidak memilih Ronaldo untuk memenangi penghargaan pemain terbaik itu sekali lagi.

Awalnya, atas dasar sentimental, banyak yang menjagokan Gianluigi Buffon untuk mendapatkan Ballon d’Or 2017. “Skenario”-nya adalah Buffon membantu Juventus, timnya yang sedang bagus-bagusnya musim ini, menjadi juara Liga Champions, lalu memutus rantai Messi-Ronaldo di penghargaan tersebut.

Lagipula, tidak ada yang lebih cocok selain memberi kado kepada Buffon, seorang ikon sepak bola, berupa sebuah trofi Liga Champions —yang sejak lama ia idam-idamkan— dan penghargaan Ballon d’Or.

Namun, kompetisi olahraga apapun itu, seringkali tidak menyisakan tempat untuk sentimentalitas. Dengan kejamnya, sentimentalitas itu kerap ditertawai dengan lantang. Dini hari tadi, tawa lantang itu menjadi milik Ronaldo.

Preview

Empat gol Madrid, dengan dua gol di antaranya dari Ronaldo, membuat mimpi Buffon (dan Juventus) luluh lantak. Bagi Ronaldo sendiri, ini adalah jawaban dari berbagai suara sumbang yang acapkali menyebutnya suka “menghilang” di laga-laga penting.

[Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Kryptonite untuk Gianluigi Buffon]

Bintang kelahiran Funchal, Madeira, itu menunjukkan bahwa dia adalah musuh natural untuk Buffon. Dari lima pertemuan keduanya di Liga Champions, Ronaldo membobol gawang Buffon sebanyak enam kali. Tidak ada pemain selain Ronaldo yang sebanyak itu membobol gawang Buffon.

Jadi, kita berikan saja trofi Ballon d’Or kepada Ronaldo?

“TIdak ada pemain lain yang layak mendapatkannya selain Cristiano,” ujar Presiden Madrid, Florentino Perez.

populerRelated Article