icon-category Technology

Banyak Hoax di Facebook, Zuckerberg Kembali Minta Maaf

  • 02 Oct 2017 WIB
Bagikan :

Setelah menyesali pernyataannya yang menyepelekan dampak berita palsu di Facebook usai pilpres Amerika Serikat tahun lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg kali ini benar-benar meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Atas karya saya yang digunakan untuk memecah belah masyarakat ketimbang mempersatukannya, saya meminta maaf dan akan bekerja lebih baik," tulis Zuck.

Pria yang juga menjalani lembaga donor Zuckerberg Chan Initiative ini tak menulis isu spesifik yang memicu permintaan maafnya. Namun, dari kata yang digunakan, ini masih berkaitan dengan hasil pemilu AS yang diduga terpengaruh berita palsu dan kampanye disinformasi dari pihak tertentu yang terus-terusan beredar di Facebook.

Zuckerberg menuangkan permintaan maafnya ini di akun Facebook miliknya. Ia melakukannya dalam rangka refleksi diri terkait hari perayaan Yom Kippur, hari paling suci bagi kaum Yahudi.

Ia juga meminta maaf kepada semua yang merasa telah tersakiti oleh perbuatannya dan mendoakan semua bakal lebih baik di masa depan.

Hal ini melengkapi pernyataan Zuck beberapa hari sebelumnya yang mengaku terlalu menyepelekan efek negatif dari penyebaran hoax dan kesalahan informasi. Ia pun mengaku menyesali penyangkalan tersebut dan terlalu menyepelekan hal ini tahun lalu.

"Setelah pemilihan, saya bilang bahwa dugaan kesalahan informasi di Facebook telah mengubah hasil pemilu (adalah ide) gila. Menyebutnya hal itu (ide) gila berarti saya telah meremehkannya dan saya menyesali itu."

Permintaan maaf dan penyesalan Zuckerberg yang ia sampaikan berturut-turut ini menekankan bahwa dirinya mengakui Facebook punya andil terhadap penyebaran hoax dan misinformasi di tengah masyarakat.

Terlebih hoaks itu dibuat oleh pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari memecah opini masyarakat. Misalnya saja kelompok dari Rusia yang diketahui membuat ribuan kampanye iklan bernilai 100.000 ribu dolar AS selama dua tahun di platform Facebook.

Facebook telah merilis ada sekitar 3.000 iklan dan 470 akun bodong yang sengaja membelah opini masyarakat di isu-isu semacam imigrasi, ras, dan hak gay.

Karenanya, Facebook tengah berbenah diri agar iklan maupun kampanye politik serupa tak terjadi lagi. Apalagi otoritas hukum AS mengancam akan membuat regulasi khusus untuknya.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Mark Zuckerberg 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini