Home
/
Health

Benarkah Kedelai Picu Kanker Payudara?

Benarkah Kedelai Picu Kanker Payudara?
Hellosehat29 November 2016
Bagikan :
Preview


Para pasien atau survivor kanker payudara mungkin takut untuk mengonsumsi makanan yang terbuat dari kedelai, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. Kandungan fitoestrogen dalam kedelai yang mirip dengan estrogen dikhawatirkan memiliki dampak yang sama terhadap kanker payudara. Namun, apakah benar kedelai meningkatkan risiko kanker payudara atau malah sebaliknya?

Bagaimana asal mula kedelai dihubung-hubungkan dengan kanker payudara?


Fitoestrogen atau juga biasa dikenal dengan nama isoflavon dalam kedelai mempunyai struktur yang hampir mirip dengan estrogen, di mana estrogen merupakan hormon dalam tubuh yang menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara. Dampak dari fitoestrogen pada tubuh tidak sepenuhnya dimengerti, fitoestrogen bisa bertindak seperti estrogen lemah di situasi tertentu, tetapi juga bisa menghambat aksi dari estrogen.

Fitoestrogen memang mirip dengan estrogen tetapi lebih lemah. Estrogen dalam tubuh jauh lebih kuat dibandingkan dengan fitoestrogen dalam kedelai untuk bisa menjadi faktor risiko dari kanker payudara. Jadi, fitoestogen yang lemah mungkin tidak bisa menggantikan estrogen sebagai faktor risiko kanker payudara.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi kedelai tidak meningkatkan risiko kanker payudara, justru dapat mengurangi risiko kanker payudara. Penelitian yang melibatkan 73.000 wanita di Cina menunjukkan bahwa wanita yang mekan setidaknya 13 gram protein kedelai setiap hari sebanyak 1-2 porsi, memiliki risiko 11% lebih kecil untuk mengembangkan kanker payudara daripada wanita yang mengonsumsi protein kedelai kurang dari 5 gram per hari.

Kita juga bisa melihat secara langsung pada orang Asia. Orang Asia yang terbiasa mengonsumsi makanan dari kedelai memiliki risiko kanker payudara pada tingkat yang lebih rendah, seperti kata Marleen Meyers, MD, direktur Perlmutter Cancer Center Survivorship Program di NYU Langone Medical Center, dilansir dari WebMD.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Cancer Research UK, National Cancer Institute of the USA, dan National University of Singapore tahun 2002 juga membuktikan bahwa konsumsi kedelai tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Penelitian ini menghubungkan konsumsi kedelai dan dampaknya pada jaringan payudara. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita dengan diet tinggi kedelai memiliki jaringan payudara padat yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita dengan diet rendah kedelai. Jaringan payudara padat yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Jadi, Anda tidak perlu menghindari konsumsi kedelai untuk mencegah kanker payudara. Sampai saat ini, kedelai belum terbukti dapat benar-benar meningkatkan risiko kanker payudara. Bagi Anda yang memiliki kanker payudara atau pernah menderita kanker payudara, Anda juga tidak perlu untuk berhenti mengonsumsi kedelai dan makanan yang terbuat dari kedelai.

Konsumsilah kedelai dalam jumlah sedang


Mengonsumsi kedelai tidak meningkatkan risiko Anda mengalami kanker payudara, namun konsumsi kedelai dalam jumlah tinggi juga tidak baik. Walaupun beberapa penelitian juga membuktikan bahwa kedelai dapat menghambat perkembangan kanker payudara, tetapi sebaiknya Anda tetap mengonsumsi kedelai dalam jumlah sedang.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of the National Cancer Institute tahun 2014 menunjukkan bahwa konsumsi suplemen kedelai dalam jumlah tinggi dapat mengaktifkan gen yang dapat mendorong pertumbuhan kanker pada wanita dengan kanker payudara stadium awal. Jika Anda mempunyai kanker payudara, Anda tetap bisa mengonsumsi kedelai tetapi dalam jumlah sedang, seperti kata Jacqueline Bromberg, M.D., Ph.D., seorang peneliti pada penelitian ini.

Beberapa ahli khawatir, konsumsi kedelai dalam jumlah tinggi (diperoleh dari suplemen kedelai) pada pasien kanker dapat mengganggu obat kanker payudara yang berfungsi menurunkan kadar estrogen, seperti tamoxifen. Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa kedelai mampu melindungi pasien kanker payudara -yang mengonsumsi obat tamoxifen- dari kekambuhan.

Oleh karena itu, untuk mencegah berbagai risiko yang tidak diinginkan, sebaiknya konsumsi kedelai dalam jumlah sedang. Para ahli merekomendasikan untuk hanya makan kedelai dalam jumlah sedang atau sekitar 1-2 porsi per hari. Contoh satu porsi kedelai, yaitu:

  • Satu gelas susu kedelai

  • 28 gram kacang kedelai

  • 85 gram tofu

  • Setengah gelas edamame matang


Kesimpulan


Anda yang sehat, menderita kanker payudara (termasuk yang mempunyai reseptor estrogen positif), atau sudah sembuh dari kanker payudara tidak perlu untuk berhenti mengonsumsi kedelai dan makanan yang terbuat dari kedelai, seperti susu kedelai, tahu, tempe, edamame, dan lainnya. Anda masih bisa menikmati kedelai karena kedelai tidak terbukti dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Namun, sebaiknya konsumsi kedelai dalam jumlah sedang. Menurut American Institute for Cancer Research, konsumsi kedelai jalam jumlah sedang (1-2 porsi per hari) tidak akan meningkatkan risiko kanker payudara, justru dapat menurunkan risiko kanker payudara.

 

BACA JUGA

The post Benarkah Kedelai Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? appeared first on Hello Sehat.

via https://hellosehat.com/
populerRelated Article