Sponsored
Home
/
Lifestyle

Bisnis Sosial yang Lagi Tren Anak Muda

Bisnis Sosial yang Lagi Tren Anak Muda
Preview
Wiji Nurhayat03 September 2018
Bagikan :

Saat memutuskan untuk membangun sebuah bisnis pasti tidak lepas dari lingkungan atau kelompok sosial di sekitarnya. Karenanya, tidak sedikit dari para pelaku bisnis saat ini memutuskan untuk berkecimpung di dunia bisnis sosial. 

Salah satu yang sudah melakukan hal tersebut dalam dunia bisnis sosial adalah pemilik Anomali Coffee Irvan Helmi. Lewat minuman kopi, Irvan bertujuan ingin melestarikan komoditas kopi dan mensejahterakan petani kopi di Indonesia. 

“Yang paling berharga dari bisnis kami itu kopi, bukan pemegang sahamnya. Kalau pemegang saham pergi, masih ada gantinya. Tapi kalau kopi tidak ada, minuman apa yang akan kami produksi?” katanya saat ditemui di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta, Senin (3/9). 

Saat memulai bisnis sosial, Irvan mengaku berangkat dari keprihatinan dia terhadap produktivitas kopi di Indonesia yang tergolong rendah, yakni hanya berkisar 0,7 ton biji kopi per hektare. Padahal, lanjutnya, di Kolombia produktivitas kopi bisa mencapai 1,5 ton biji kopi per hektare. 

Preview

“Lantas kami bergerak dan mikir, apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ini? Lewat edukasi. Kami ada program master training yang targetnya akan mengedukasi sebanyak 64 ribu petani di tahun 2020. Ini gratis dan enggak hanya edukasi kopi saja, ada juga jagung, cokelat, dan padi,” katanya lagi. 

Bisnis sosial memang semakin marak tumbuh di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Umumnya, para pelaku bisnis sosial ini adalah kalangan muda. Social Investment Indonesia Jalal mengatakan dari sebanyak 8,1 juta orang yang terjun dalam bisnis sosial, lebih dari setengahnya merupakan kalangan muda. 

“Ekonomi yang paling besar merupakan korporasi atau bisnis, sehingga mereka punya peluang besar kalau mau ada di dunia suistanable business,” katanya. 

Tumbuhnya tren bisnis sosial di kalangan muda ini, lanjutnya, bisa mengatasi masalah kesenjangan sosial di masyarakat. Sementara itu, perwakilan dari B Corp Asia Community Corey Lien mengatakan bahwa berbisnis sosial justru akan menguntungkan kalangan muda. 

“Berbisnis sosial, selain profit, mereka akan tampil dalam dunia bisnis dengan diferensiasi dan inovasi. Selain itu, return yang akan mereka dapat juga akan jauh lebih besar. Sebab, membangun bisnis itu tidak bisa lepas dari lingkungan sekitar atau kelompok sosial di sekitar kita,” tutupnya. 

populerRelated Article