Sponsored
Home
/
Health

Bolehkan Ibu Menggendong Anak Saat Hamil?

Bolehkan Ibu Menggendong Anak Saat Hamil?
Preview
Novita Joseph23 March 2017
Bagikan :

Boleh tidak ya, menggendong anak saat hamil? Pertanyaan ini sering diajukan bagi para ibu hamil yang sedang mengalami kehamilan kedua. Seorang ibu, secara refleks akan mengangkat dan menggendong anaknya meskipun ia lupa bahwa dirinya sedang hamil.

Apa ini sama dengan kasus mengangkat benda berat saat hamil? Sebenarnya hampir sama, tetapi proses dan bahayanya berbeda. Simak penjelasannya di bawah ini.

Menggendong saat hamil aman-aman saja, asal…

Menggendong anak saat hamil sebetulnya aman untuk para ibu. Terlebih jika kehamilannya, masih berada di trimester awal. Tetapi jika tubuh Anda merasakan gejala yang menunjukan penolakan, baiknya Anda hentikan menggendong anak saat hamil. Hal tersebut disebabkan oleh banyak tekanan pada punggung bawah Anda.

Perubahan tubuh pada awal kehamilan  juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap pusing ketika berdiri. Jadi, jika Anda menggendong dan mengangkat balita ke atas, Anda mungkin merasa lemah atau pusing secara perlahan.

Tidak semua ibu hamil diizinkan menggendong anak

Tidak semua kondisi kehamilan diizinkan menggendong anak saat hamil. Ketika hamil, tubuh Anda akan memproduksi hormon relaksin 10 kali lebih banyak dari normalnya. Fungsi peningkatan produksi ini bertujuan agar panggul Anda siap saat proses melahirkan. Karena fungsi relaxin melemaskan sendi-sendi di tubuh Anda, mungkin ibu hamil akan mengalami nyeri sendi dan peradangan saat menggendong.

Perut ibu hamil yang membesar juga akan menyebabkan gravitasi tubuh ibu hamil melemah. Mengingat jumlah tekanan di punggung akan berpotensi menyebabkan jatuh saat hamil, maka jika kehamilan sudah besar (trimester akhir), baiknya hindari dahulu kegiatan menggendong anak.

Bagaimana cara menggendong anak yang benar saat hamil?

Nah, coba perhatikan cara menggendong anak saat hamil yang benar. Ketika Anda akan menggendong, tekuk lutut Anda daripada harus membungkuk. Setelah Anak telah ada di dekapan, posisikan punggung selurus mungkin. Jangan terlalu membungkuk dan jangan terlalu ke belakang posisi punggungnya. Gunakan alas kaki yang nyaman (flat shoes atau sendal jepit) dan alasnya tidak licin.

Menggendong anak saat hamil mungkin sebagai salah satu tujuan untuk menunjukkan kasih sayang ibu pada anak. Tapi bagaimana kalau dokter melarang menggendong anak saat hamil? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan, pertama Anda bisa mendorong anak dengan kereta dorong dan lakukan saja sambil berjalan-jalan kecil (ingat, ibu hamil tetap tidak boleh terlalu lelah).

Hindari menggendong tiba-tiba, karena ketika ada gerakan mendadak, tubuh belum sepenuhnya siap. Peningkatan aliran darah ke otak saat hamil juga akan membuat ibu pusing, mual, dan bisa saja pingsan jika menggendong anak terlalu berat.

Risiko menggendong anak saat hamil

Beberapa studi menunjukkan bahwa sering mengangkat barang berat (atau menggendong anak, sama saja) saat hamil dapat sedikit meningkatkan risiko mengalami keguguran atau bayi lahir dengan berat rendah. Studi lain menemukan bahwa mengangkat beban lebih dari 7 kilogram selama awal kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia.

Namun banyak juga studi lain yang menunjukkan hasil bertentangan. Wanita yang berisiko untuk persalinan prematur terutama mungkin perlu untuk menghentikan menggendong yang berat-berat setelah trimester pertama.

The post Bolehkan Ibu Menggendong Anak Saat Hamil? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article