Pria Ini Ubah Perut Buncit Jadi Sixpack

Saya memang mempunyai “bakat” gemuk. Sejak kecil sampai lulus SMA, tubuh saya sulit kurus. Selain jadi bahan ejekan, tubuh yang gemuk membuat daya tahan tubuh saya menurun, terlebih karena gaya hidup pasif – tidak banyak bergerak – yang saya jalani. Efeknya, hampir setiap hari saya terkena flu. Kualitas hidup saya pun makin menurun. Kondisi itulah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk berolahraga secara teratur dan mengubah pola makan saya. Saya selalu tertarik dengan jargon: “Healthy inside, fresh outside”.
 

Usaha Richard
Untuk mendukung usaha itu, saya pun bergabung di tempat gym dekat rumah. Karena tempat gym-nya kecil, alat-alat yang ada sangat terbatas dan tanpa instruktur. Jadi, saya asal berlatih, tanpa konsep. Hasil yang saya peroleh tidak signifikan. Akhirnya, saya putus asa dan memutuskan berhenti. Saya beranggapan, saya sudah terlambat untuk melatih fisik.
Tetapi, saya tidak lama berhenti. Setelah beberapa saat, saya mencoba untuk memulai olahraga kembali. Juni 2016, saya kembali aktif berlatih di gym. Tapi kali ini, saya berlatih di tempat gym yang lebih besar dan lengkap. Keputusan saya itu berbuah manis. Di tempat itu, saya bisa mendapat masukan dari beberapa teman latihan dan akhirnya menemukan program latihan yang cocok.

Pencapaian Richard
Dua bulan saya jalani program latihan tersebut, hasilnya sudah terlihat. Berat badan saya mulai turun. Saya imbangi dengan diet makan sehat. Puji Tuhan, saya akhirnya mencapai berat badan ideal saya, bahkan guratan six-pack sudah muncul. Usaha saya akhirnya tidak sia-sia!

Tak berhenti setelah mendapatkan berat badan ideal, saya justru semakin bersemangat untuk memahat otot tubuh. Salah satu motivasinya adalah untuk menunjukkan bahwa saya bisa memeroleh tubuh berotot pada semua orang yang telah mengejek saya ketika gemuk. Atas pencapaian ini, saya menyadari satu satu hal: jangan pernah merasa terlambat untuk memulai hidup sehat. Toh, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan?