icon-category Lifestyle

Gibran masak gudheg bubur lemu untuk AHY

  • 11 Aug 2017 WIB
Bagikan :

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka memasak gudheg bubur lemu untuk menyambut kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat datang ke Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Gibran mengaku datang spontan ke Istana dan meminta izin kepada Presiden Joko Widodo yang sekaligus ayahnya untuk bergabung dalam pertemuan dengan AHY.

"Hari ini saya cuma nemenin makan siang aja. Kan kalian lihat saja, pakaian saya seperti ini. Tadi spontan aja ada tamu spesial, Mas Agus, dari dulu saya pengin ketemu. Saya izin ke Bapak, boleh gabung nggak? Ya boleh saya langsung lari ke Istana," kata Gibran saat konferensi pers bersama AHY di ruang "Presidensial lounge" Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Atas kedatangan AHY ini, Gibran mengaku minta izin ke Presiden untuk menyiapkan masakan spesial, yakni masakan khas Yogyakarta gudheg.

"Saya izin ke Bapak juga, Pak ini kan yang datang Mas Agus, boleh saya masakin sesuatu nggak? Saya masakin gudeg, bubur lemu, gudeg tapi makannya pakai bubur," katanya.

Atas masakan tersebut, Gibran meminta komentarnya kepada AHY: "Enak kan mas?"

AHY mengakui bahwa tadi makan siang bersama Presiden dan putranya, Gibran, dengan hidangan gudheg bubur lemu dan mengakui masakan Gibran enak.

"Tadi disajikan bubur gudeg, saya baru sekali ini, gudeg pakai bubur, tapi rasanya enak sekali. Mudah-mudahan sukses mas usahanya, kita doakan. Nanti saya ajak teman-teman," kata AHY.

Terkait pertemuan dengan AHY, Gibran mengatakan bahwa saat ini tokoh-tokoh muda, seperti Agus Yudhoyono ini harus tampil dalam membangun bangsa.

"Indonesia harus diisi orang-orang tokoh-tokoh muda," kata Gibran.

AHY mengakui pertemuan dengan Presiden bersama putranya, selain mendengar wejangan Jokowi juga ada kesamaan semangat dalam menghadapi perubahan zaman yang sangat cepat ini.

Anak sulung presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini berharap pertemuan tersebut bukan yang terakhir dan akan terus melakukan silahturahmi dan berdiskusi bersama.

"Kita ingin menyatukan visi, kita punya fokus pengabdian yang berbeda mungkin, saya di wilayah pengabdian yang baru, Mas Gibran juga sudah punya fokus profesi. Tapi saya punya keyakinan kalau anak-anak bangsa berkumpul dengan pemikiran yang baik dan kreatif, pasti akan menghasilkan banyak hal yang positif," katanya.

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini