Chairil Anwar dan Empat Perempuan di Pusaran Puisinya
Dalam dunia sastra, Chairil Anwar lebih dikenal sebagai sosok penyair yang mendobrak gaya puisi pujangga baru. Penyair kawakan Sapardi Djoko Damono pun mengakui itu.
Kata Sapardi, Chairil tak lagi menggunakan bahasa lama seperti sastrawan Melayu lainnya.
Namun di balik itu, Chairil yang meninggal dalam usia muda ternyata punya sisi kehidupan menarik. Semasa hidupnya, Chairil pernah punya cerita cinta dengan beberapa perempuan.Itulah yang menjadi salah satu inspirasi Chairil menulis puisi-puisinya.
Lihat juga:Cerita Empat Perempuan dalam Hidup Chairil Anwar |
Chairil Anwar dan Ida Nasution yang diperankan Reza Rahadian dan Marsha Timothy. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
|
Selanjutnya, diperankan Chelsea Islan, Sri Ajati juga mahasiswi. Ia bergerak di tengah pemuda-pemuda hebat pada zamannya. Ikut main teater, jadi model lukisan dan gadis ningrat. Digambarkan sebagai gadis lugu, tokoh Sri juga menjadi idola para pria.
Ada lagi Sumirat (Tara Basro). Seorang yang terdidik yang lincah. Ia tahu benar bagaimana menikmati keadaan, mengagumi keluasan pandangan Chairil, menerima dan membalas cinta Chairil dengan sama besarnya, meski akhirnya cinta itu kandas. Ujungnya, Chairil disadarkan oleh Hapsah (Sita Nursanti). Perempuan yang akhirnya memberi anak pada Chairil itu begitu berani mengambil risiko mencintainya. Hapsah tahu lelaki itu akhirnya akan berubah, meski terlambat. Bersama Hapsah lah Chairil tahu ia lelaki biasa.
Hapsah, yang diperankan Sita Nursanti, menghidupkan teater Perempuan Perempuan Chairil. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
|
Selama 120 menit, keberagaman empat karakter perempuan di pusaran hidup Chairil begitu terasa. Lewat empat karakter itu pula, karakter Chairil seolah ikut terbingkai.
Dalam pentas, penonton dimanjakan dengan sejumlah sajak yang menjadi bagian dialog pertunjukan itu. Sajak-sajak itu seolah melebur dalam hidup Chairil dan perempuannya.Menyaksikan pentas ini seperti ikut merasakan perkembangan akting Reza di atas panggung teater. Reza lebih masuk ke dalam karakter, setelah di pentas sebelumnya, 'Teater Bunga Penutup Abad' ia terlihat gugup dengan penampilan perdananya.
Chelsea Islan sebagai Sri Ajati berdansa dengan Reza Rahadian sebagai Chairil di pentas. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
|
Secara keseluruhan, pentas yang diadaptasi dari buku Chairil karya Hasan Aspahani ini memberi suguhan baru soal sosok Chairil Anwar, penyair yang berjasa dalam dunia sastra Indonesia. Terlebih itu diimbangi dengan tata artistik, musik, serta kostum yang menarik.
Sayangnya, pentas ini hanya ditampilkan selama dua hari. Padahal antusiasme masyarakat terlihat begitu besar dengan tiket yang telah ludes terjual jauh sebelum teaternya dipentaskan. Masyarakat rupanya ingin melihat sisi lain Chairil Anwar, yang selama ini di mata generasi milenial hanya dikenal lewat puisi-puisi seperti Aku.Berita Terkait
- Jadi 'Janda', Marsha Timothy Kalahkan Nicole Kidman
- 'Marlina' Beri Citra Baru Indonesia di Mata Dunia
- Hanung Bramantyo 'Hidupkan' Benyamin lewat Reza Rahadian
- Cerita Empat Perempuan dalam Hidup Chairil Anwar
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini