icon-category Technology

Denyut sinyal Telkomsel gairahkan ekonomi di perbatasan NKRI

  • 06 Oct 2017 WIB
Bagikan :

Kebutuhan telekomunikasi tak hanya dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan saja. Namun sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat pinggiran bahkan perbatasan.

Secara ekonomi, wilayah pinggiran pulau bahkan perbatasan bukanlah kawasan seksi dalam industri bisnis seluler. Investasi yang ditanamkan untuk kawasan yang juga minim energi listrik ini tidaklah sedikit. Namun peluang untuk meraup untung atau minimal balik modal jauh dari harapan.

Ini yang membuat para operator enggan menancapkan BTS nya di kawasan tersebut. Alih-alih mendapatkan pelanggan, justru biaya akan terus membengkak, minimal biaya perawatan dan operasi dari seluruh perangkat pemancar sinyal hasil investasi.

Hal ini tak berlaku dengan Telkomsel. Operator merah putih ini menunjukkan komitmennya untuk Merah Putih”. Tanpa memikirkan untung dan rugi, operator ini turut menjaga keutuhan NKRI.

“Biar tidak banyak penduduk bahkan tak ada penghuni di kawasan itu, toh para penjaga perbatasan baik TNI dan Polri, plus petugas imigrasi pasti butuh telekomunikasi. Mereka punya keluarga, punya saudara yang bisa menjadi pelepas rindu dengan bertelepon,” kata Alex J Sinaga kala menjadi Direktur Utama Telkomsel dan mencanangkan untuk menebar sinyal di wilayah ujung pulau hingga perbatasan.

alt-img

Hanya Telkomsel

Saat Tim IndoTelko berkunjung dan mencoba melewati perbatasan Timor Leste dan Atambua NTT, lima ponsel dan lima operator yang kami bawa sekaligus, hanya Telkomsel yang menebar sinyal dan memberikan layanan telepon hingga akses data. Empat operator lainnya Indosat, Smartfren, Tri, dan XL sama sekali tidak memberikan layanan.

Roby, salah seorang petugas perbatasan menyampaikan rasa syukurnya lantaran masih ada jaringan telepon yang bisa dipakai. “Cuma ini yang bisa menjadi obat rindu keluarga di rumah dan juga hiburan,” kata pria asli Flores ini yang seluruh keluarganya tinggal di Kupang.

Roby pun dengan bangga menunjukkan dua ponsel dan dua nomor Telkomselnya. “Untuk telepon pakai yang ini, dan kalau mau internet, Whatsapp atau Facebook pakai ini,” jelasnya.

alt-img

Tim Uji Sinyal IndoTelko

Senada dengan Roby, Manahutu yang juga bertugas di perbatasan di bawah lembaga perhubungan menyampaikan hal yang sama.

Dikatakannya satu-satunya operator yang bisa menjadi penghubung komunikasi kepada keluarganya yang ada di Atambua adalah Telkomsel. Menurutnya, baik di wilayah perbatasan hingga ke kota Atambua, jaringan Telkomsel saja yang bisa digunakan.

Saat Tim Indotelko melakukan pengujian daya tangkap sinyal, kenyataan yang ada memang demikian. Di saat operator lain sama sekali tidak menebar sinyal, Telkomsel justru menunjukkan kekuatan sinyalnya di jalur HSDPA.

Pun para aparat penjaga perbatasan, muali dari TNI hingga anggota kepolisian. Kapolres Kabupaten Belu AKBP Yandri Irsan yang wilayahnya  berbatasan langsung dengan negara Timor Leste mengatakan, bahwa satu-satunya jaringan seluler yang ada di wilayah nya adalah Telkomsel.  "XL Axiata sepertinya sebentar lagi.  Kelihatannya mereka mulai melakukan pembangunan jaringan," kata Yandri. 

Nantikan laporan langsung Tim IndoTelko dalam drive test jaringan luar pulau dan perbatasan NKRI wilayah NTT dan sekitarnya (sg)

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : telkomsel 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini