Sponsored
Home
/
Travel

Di Festival Samurai, Indonesia Promosikan Wisata di Jepang

Di Festival Samurai, Indonesia Promosikan Wisata di Jepang
Preview
TEMPO.CO10 April 2017
Bagikan :

Pemerintah Indonesia terlibat dalam Festival Samurai yang bertajuk ‘Shingen-ko Festival 2017’ di Prefektur Yamanshi, Jepang. Partisipasi Indonesia di acara tersebut untuk mempromosikan pariwisata dan investasi Tanah Air.

Pada gelaran ini, Indonesia diwakili oleh PT Garuda Indonesia Tbk. Keterlibatan Garuda Indonesia kali ini untuk juga memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.

“Tim Garuda Indonesia sendiri dipimpin oleh Komisaris Garuda Indonesia Jusman Syafeii Djamal, lalu diikuti oleh Niko Siahaan anggota Komisi X, dan sejumlah artis ibu kota yakni Donna Agnesia, Okky Lukman, Indra Bekti, dan Vincent,” kata Rachmat Gobel, Utusan Khusus RI untuk Jepang dalam urusan investasi di Jakarta, Senin 10 April 2017.

Baca: Secantik Bali, 10 Destinasi Wisata Ini Wajib Disinggahi

Menurut Gobel, keterlibatan RI dalam festival kebudayaan semacam ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Jepang. Apalagi, Garuda Indonesia juga sudah menggunakan produk wine Jepang dari Yamanase. Karena itu dalam kesempatan tersebut harus dimanfaatkan untuk menarik investasi lebih banyak dari Jepang.

Baca: TripAdvisor: Bali Tujuan Wisata Terbaik Dunia 2017

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jepang menempati peringkat dua besar investor dengan nilai US$5,4 miliar, setelah Singapura pada tahun lalu. Negeri Bunga Sakura ini tercatat sebagai investor di hampir segala bidang, mulai dari industri manufaktur, infrastruktur, hingga otomotif.

Sementara itu, surplus neraca transaksi berjalan Jepang meningkat pada bulan Februari ke 2,81 triliun yen (US$ 25 miliar) dibanding 65,5 miliar yen pada bulan Januari.

Berdasarkan data resmi pemerintah Jepang, surplus tersebut melebar 18,2 persen dari tahun sebelumnya. Adapun rata-rata estimasi ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan surplus neraca transaksi mencapai 2,51 triliun yen.

Jepang telah mempertahankan surplus neraca berjalan selama bertahun-tahun berkat neraca perdagangan biasanya positif dan penghasilan utama yang kuat dari investasi di luar negeri. Pemulihan pada sektor ekspor memperkuat tren ini.

"Ekspor telah stabil setelah naik dari posisi terbawahnya, maka kali ini kita akan melihat angka ekspor yang baik," kata Yuichiro Nagai, ekonom Barclays Securities Japan, seperti dikutip Bloomberg.

BISNIS

Berita Terkait:

populerRelated Article