eFishery di Ujung Tanduk: Restrukturisasi atau Bubar?
![eFishery di Ujung Tanduk: Restrukturisasi atau Bubar? eFishery di Ujung Tanduk: Restrukturisasi atau Bubar?](https://cdn2.uzone.id/assets/uploads/UZONEINC/startup/efishery/pekerja-serikat-efishery-4.jpg/800)
Uzone.id — Nasib startup unicorn eFishery kini semakin berada di ujung tanduk. Setelah menghentikan operasional, kini para investor diminta untuk melakukan pemungutan suara terkait nasib startup tersebut.
Dari laporan terbaru Bloomberg, Kamis, (06/02), FTI Consulting asal Singapura–yang ditunjuk untuk menyelidiki eFishery, menyarankan para investor untuk segera mengambil keputusan terkait eFishery ke depannya.Opsi yang diberikan oleh tim penasihat adalah likuidasi dan restrukturisasi perusahaan. FTI Consulting Singapore pun mendesak para investor untuk segera melakukan pemungutan suara.
Dalam beberapa minggu ke depan, para pemegang saham pun akan memberikan suara untuk memutuskan apakah akan memberhentikan (likuidasi), restrukturisasi, atau menjual perusahaan secara keseluruhan atau sebagian.
Sebelumnya, serikat pekerja yang diorganisir oleh para karyawan eFishery mendesak perusahaan untuk membatalkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan melanjutkan operasional karena banyak pekerja dan mitra yang bergantung ke perusahaan.
Saat ini, tim penasihat telah melakukan peninjauan independen untuk menilai posisi dan proyeksi arus kas dari eFishery, solvabilitas bisnis, pinjaman dan jaminannya serta posisi aset dan kewajibannya.
Kondisi eFishery yang semakin terpuruk ini terjadi setelah adanya penemuan bahwa perusahaan asal Bandung ini telah memalsukan jumlah pendapatan kepada para investor.
Dalam laporan sebuah laporan yang disebarkan oleh Bloomberg News, Rabu, (22/01), eFishery disebut telah melakukan penggelembungan dana hingga hampir USD600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun.
Angka tersebut merupakan perbedaan pendapatan yang dilaporkan ke investor dengan pendapatan yang ditemukan saat investigasi berlangsung. Jika temuan ini valid, itu artinya lebih dari 75 persen dari angka pendapatan yang dilaporkan oleh eFishery merupakan angka palsu.
Diketahui, eFishery mengaku perusahaan untung sebesar USD16 juta atau Rp261,3 miliar dan meraup pendapatan USD752 juta atau Rp12,3 triliun selama Januari hingga September 2024. Namun, dalam laporan investigasi ini eFishery justru mengalami kerugian USD35,4 juta atau Rp578 miliar.
Sementara untuk pendapatan sendiri, startup yang pernah diketuai Gibran Huzaifah ini diperkirakan hanya mencapai USD157 juta atau Rp2,6 triliun.
![populer populer](https://cdn4.uzone.id/assets/uploads/revamp/icon/news.png/800)