Sponsored
Home
/
News

Gue Enggak Bisa Hidup Tanpa McDonalds dan Instagram"

Gue Enggak Bisa Hidup Tanpa McDonalds dan Instagram"
Preview
Mela Nurhidayati Syamsiyah17 December 2017
Bagikan :

Seruan untuk memboikot produk-produk buatan Amerika Serikat dan Israel lagi ramai banget disuarakan oleh beberapa golongan masyarakat Indonesia. Pangkal masalahnya berawal dari kebijakan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

Seruan yang merupakan bentuk protes atas kebijakan Trump itu ternyata pernah ramai dibicarakan di media sosial seperti Twitter. Bahkan, massa dari Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah pernah berunjuk rasa di depan restoran siap saji McDonald’s pada Senin (11/12) kemarin, hingga menyegel restoran tersebut dan melemparinya dengan telur busuk ke arah papan merk McDonald’s.

Enggak hanya aksi demonstrasi, sentimen untuk memboikot produk Amerika juga dilayangkan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin. Ia menilai bahwa tindakan tersebut merupakan sebuah langkah nyata untuk mendukung Palestina. 

Pemboikotan itu, menurut Din Syamsuddin, akan berdampak baik bagi Israel maupun Amerika. Karena menurutnya, bila bangsa Indonesia masih berteriak untuk menolak keputusan Trump, tapi masih mengonsumsi produk Amerika dan Israel, maka apa yang diperjuangkan akan sia-sia.

Terlepas dari seruan-seruan itu, kira-kira bisa enggak ya milenial hidup tanpa produk buatan Amerika Serikat? Mengingat, mereka ini adalah orang-orang yang enggak asing dengan produk-produk buatan Amerika, seperti iPhone, MacBook, Nike, WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, McDonald’s, KFC, hingga produk minuman bersoda Coca-Cola. 

I can’t live without produk-produk Amerika kaya McDonald’s misalnya. Kenapa? Karena McDonald’s itu, tuh, praktis banget dan harganya juga terjangkau. Enggak hanya itu, restoran siap saji ini juga mudah ditemukan dimana-mana. Jadi enggak kebayang, deh, kalau McDonald’s sampe ditutup,” ujar Novi Ariyanti, karyawati dibidang digital agency di kawasan Blok M, kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (17/12). 

Seruan yang sama juga dilayangkan oleh seorang wanita asal Bekasi yang sering menggunakan produk makeup asal Amerika berikut ini.

To be honest, aku kayanya enggak bisa, deh, hidup tanpa produk-produk Amerika. Soalnya gimana ya, kualitas produk Amerika tuh bagus banget, kalau dibandingin sama merek lokal, sih, pasti beda banget ya,” kata Lucia Hanna Hutapea, karyawati dibidang PR & Consultancy, kepada kumparan

Lucia Hanna juga menyebut kalau produk Amerika sudah jadi sahabat bagi anak-anak milenial. Menurutnya, adanya seruan untuk memboikot produk Amerika, enggak akan menghentikan dirinya untuk memakai produk-produk dari Amerika.

“Enggak peduli juga sama yang gitu-gitu (boikot), kalau aku sebagai konsumen, sih, aku akan tetap pake-pake aja. Lagian susah banget cari alternatif produk selain dari Amerika. Mungkin ada, tapi enggak akan sepuas yang biasa kita pakai dari produk AS. Iya, kan?” tambahnya. 

Enggak hanya Lucia Hanna, pria asal Bali yang aktif menggunakan media sosial Instagram berikut ini juga mengaku bahwa produk-produk Amerika sudah jadi teman sehari-harinya. Dan menurutnya, Instagram adalah salah satu wadah untuk ia menyalurkan hobi fotografinya.

“Aku pribadi enggak bisa ya hidup tanpa Instagram. Soalnya, Instagram itu sudah jadi kaya wadah satu-satunya buat aku untuk menyalurkan hobi fotografi, dan biar orang-orang juga bisa melihat karya aku. Kalau Instagram ditutup? Waduh, kayanya aku enggak bisa hidup, deh, tanpa Instagram. Soalnya mau di mana lagi aku bisa share karya-karya aku selain di Instagram?,” kata I Made Sutrisna Adi, karyawan dibidang human resources, kepada kumparan

Itu dia beberapa pendapat milenial kalau mereka hidup tanpa produk-produk Amerika. Nah, kalau kamu gimana, guys, bisakah kamu hidup tanpa produk buatan Amerika?

populerRelated Article