icon-category Health

Awas, Hewan Ini Bisa Tularkan Virus Berbahaya ke Tubuhmu

  • 24 Jun 2017 WIB
Bagikan :

Peneliti telah mempersempit daftar spesies hewan yang mungkin menyimpan virus yang bisa menular kepada manusia.

Kelelawar ditemukan membawa sejumlah besar virus yang cenderung menular ke manusia, dan primata termasuk hewan pembawa virus terbesar kedua, diikuti oleh hewan pengerat di tempat ketiga.

Periset mengatakan bahwa banyak ancaman virus yang akan dihadapi manusia di masa depan kemungkinan berasal dari virus yang sudah ada, namun kini berada pada spesies lain.

Seperti dilansir Daily News, Studi yang dipublikasi Jurnal Nature menjelaskan proses dimana peneliti mengumpulkan data tentang virus pada mamalia di seluruh dunia.

Alasan mengapa virus yang berada pada hewan lain sangat berbahaya bagi manusia karena sementara hewan yang 'ditumpangi' telah membangun kekebalan beberapa tingkat terhadap mereka yang tidak manusia miliki. Jadi jika virus ini menular ke manusia, hasilnya bisa berbahaya.

Periset yang berbasis di EcoHealth Alliance membuat katalog semua virus yang diketahui yang menginfeksi mamalia di seluruh dunia dan mengidentifikasi mana yang paling mungkin untuk menular ke manusia.

Para peneliti membuat database yang menyimpan informasi tentang 754 spesies mamalia, yang mewakili 14 persen dari semua mamalia yang diketahui.

Mereka juga menambahkan sekitar 600 virus yang dikenal yang menginfeksi mamalia (yang mana yang diketahui diketahui orang tersebut sampai manusia) dan hewan mana yang dapat menginfeksi.

Para peneliti menemukan bahwa kemungkinan penyebaran virus dari mamalia ke manusia bergantung pada spesies dan geografi. Kelelawar ditemukan membawa sejumlah besar virus yang cenderung melompat ke manusia, dan ini kemungkinan besar terjadi di Amerika Selatan dan Tengah.

Primata adalah kelompok kedua yang paling mungkin untuk menularkan virus ke manusia, terutama di Amerika Tengah, Afrika dan Asia Barat Daya.

Hewan pengerat berada di tempat ketiga, dengan risiko paling signifikan di Amerika Utara dan Selatan dan Afrika Tengah. Basis data bisa menjadi lebih berguna seiring waktu karena lebih banyak data ditambahkan ke dalamnya, dan para periset berharap dapat digunakan untuk memprediksi wabah penyakit berikutnya, membantu petugas kesehatan mempersiapkan diri, atau bahkan mencegahnya terjadi.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : riset hewan virus 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini