icon-category Technology

iPhone X Punya Dua Baterai Berbentuk L

  • 06 Nov 2017 WIB
Bagikan :

Kemeriahan momen penjualan perdana iPhone X pada 3 November lalu terasa sampai ke Indonesia, walaupun kita di sini belum bisa melihat dan memegangnya secara langsung.

Begitu iPhone X sudah dijual, perusahaan reparasi iFixit langsung membongkar ponsel itu untuk melihat komponen macam apa yang dipakai dan bagaimana pengalaman mereparasi ponsel seharga 999 dolar AS tersebut.

Setelah dibongkar, terlihat ada beberapa keunikan manufaktur pada ponsel ini.

Apple tentu berusaha untuk membuat papan sirkuit yang lebih kecil dan sederhana, demi bisa menampung baterai yang lebih besar. Untuk mengejar itu semua, ternyata Apple membuat iPhone X dengan komponen dua buah baterai yang dijadikan satu dan dua papan sirkuit yang ditumpuk.

Dua sel baterai yang digabung jadi satu kesatuan, dan berbentuk L tersebut, adalah yang pertama diterapkan Apple kepada iPhone. Gabungan keduanya memiliki kapasitas baterai 2716 mAh, sehingga membuat kapasitasnya lebih besar dari iPhone 8 Plus (2691 mAh) dan iPhone 8 (1822 mAh).

Kapasitas yang dipakai iPhone itu memang terbilang kecil jika dibandingkan ponsel Android yang kapasitas baterainya bisa mencapai 4000 mAh. Tetapi, kapasitas yang kecil ini membuktikan Apple bisa melakukan sinkronisasi antara peranti keras dan peranti lunak sehingga membuat pemanfaatan komponen jadi efisien.

Terkait dengan desain dua sel baterai itu, iFixit percaya itu erat kaitannya dengan pemanfaatan ruang sempit di iPhone X.

Hal menarik lain yang menjadi sorotan adalah desain papan induk yang sangat padat dan ditumpuk agar hemat ruang.

"Papan sirkuit mini ini sangat hemat ruang. Kepadatan konektor dan komponennya belum pernah terjadi sebelumnya," jelas iFixit. "Bahkan untuk Apple Watch sekalipun, masih memiliki lebih banyak ruang kosong di papan sirkuit."

Papan sirkuit atau motherboard dari iPhone X ini berkuran 70 persen dari ukuran papan sirkuit pada iPhone 8 Plus. Hal itu bisa dilakukan karena Apple menumpuk dan menyolder dua papan sirkuit.

Ketika dua papan sirkuit itu dipisahkan dan ditempatkan berdampingan, ukurannya 135 persen dari papan sirkuit iPhone 8 Plus. iFixit menyebut Apple menciptakan desain papan sirkuit "sandwich."

Semua langkah Apple memanfaatkan ruang sempit ini patung diacungi jempol karena seakan mereka telah memenangkan permainan tetris dengan rencana dan eksekusi yang sangat baik.

Dari hasil bongkar produk yang dilakukan oleh iFixit, terungkap pula bahwa iPhone X memiliki RAM 3 GB.

iFixit memberi nilai 6 dari 10 untuk iPhone X dalam urusan kemudahan reparasi. Itu berarti iPhone X masih lebih mudah diperbaiki dibandingkan Samsung Galaxy Note 8 (yang diberi poin 4 oleh iFixit) atau Essential Phone (poin 1), namun masih lebih sulit dibandingkan Google Pixel XL (poin 7). 

Oiya, perusahaan reparasi ini juga mewanti-wanti agar pengguna iPhone X jangan sampai membuat ponsel ini celaka yang bisa menyebabkan kaca bagian belakang ponsel menjadi pecah. Jika kaca belakang iPhone X itu retak, maka setiap komponen ponsel berarti harus dilepas dan seluruh sasis juga harus diganti.

Biaya untuk mereparasi hal itu juga sangat tinggi. Menurut iFixit, biaya reparasi untuk kerusakan ini bisa mencapai 550 dolar AS atau sekitar Rp 7,4 juta. Apple mengenakan biaya ini karena kerusakan pada kaca belakang adalah "kerusakan tambahan yang tidak terbatas pada layar."

Apple memang melindungi bagian luar iPhone X dengan material kaca di bagian depan dan belakang. Kaca ini memakai material lebih kuat dibandingkan yang dipakai pada iPhone 8 dan iPhone 8 Plus, tetapi itu bukan berarti kaca di iPhone X tidak bisa pecah. Itu mungkin saja terjadi.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : iphone x 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini