Sponsored
Home
/
Health

Jangan Panik Ketika Anak Demam

Jangan Panik Ketika Anak Demam
Preview
Dwi Murdaningsih06 June 2017
Bagikan :

Salah satu kondisi anak yang kerap membuat orang tua resah, takut, panik, adalah saat anak mengalami demam. Apalagi saat anak mengalami kejang demam.

Padahal jika tahu ilmunya, orangtua bisa tetap tenang dan tak buru-buru memberikan obat-obatan.

Dokter spesialis anak RS Sariasih Ciputat Tubagus Ferdi Fadilah, SpA., M.Kes mengatakan kenaikan suhu yang menyebabkan demam ini dirangsang oleh naiknya pengaturan suhu di hipotalamus yang berada di susunan saraf pusat (otak). Disebut demam jika suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.

Demam dapat di sebabkan oleh adanya infeksi mikroorganisme (bakteri/virus) jamur/trauma/keganasan,  sebagai contoh seperti penyakit tonsilitis (radang tonsil/amandel), otitis media akut (infeksi telinga tengah), pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih).  

"Penyebab terbanyaknya adalah bakteri yang bersifat toksik," kata dia.

Toksin atau zat racun yang  dihasilkan oleh mikroorganisme dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui jalur darah (hematogenik) maupun jalur kelenjar getah bening (limfogenik). Penyebaran toksin ke seluruh tubuh ini lalu akan direspon oleh hipotalamus dengan menaikkan pengaturan suhu di  hipotalamus.

Ketika anak demam, kata Tubagus, orang tua perlu  menurunkan panas segera. Baik dengan kompres atau menurunkan suhu permukaan kulit dan pemberian obat antipiretik atau penurun demam dan memberikan obat anti kejang (dosis obat sesuai saran dokter) bila ada kejang.

Dia menuturkan yang perlu diwaspadai saat demam tinggi adalah pada anak yang memiliki riwayat kejang di keluarga. Maka kemungkinan terjadi kejang saat demam (kejang demam) bisa terjadi. Kekurangan cairan karena dehidrasi juga dapat terjadi. Untuk memberikan rasa nyaman kepada anak maka dapat di berikan obat penurun demam dan memberikan asupan cairan yang cukup.



populerRelated Article