Sponsored
Home
/
Sport

Jerman Mustahil Juara Piala Dunia 2018?

Jerman Mustahil Juara Piala Dunia 2018?
Preview
iantambunan03 July 2017
Bagikan :

Jerman keluar sebagai juara Piala Konfederasi 2017 setelah menumbangkan Cile 1-0 dalam laga final di Stadion Saint Petersburg, Rusia, Minggu (2/7/2017).

Gol tunggal Lars Stindl pada menit ke-20 memastikan Jerman menjadi juara termuda sepanjang sejarah Piala Konfederasi dengan rataan usia skuat hanya 24 tahun dan empat bulan!

Bahkan, tak ada satu pun anak asuh Joachim Loew yang melebihi usia 30 tahun dalam pergelaran ini.

Namun, umur bukan menjadi penghalang bagi Julian Draxler dan kawan-kawan untuk berlari kencang di Piala Konfederasi 2017.

Mereka dengan mulus menjadi pemuncak klasemen Grup B setelah mampu mengalahkan Australia (3-2) dan Kamerun (3-1), serta menahan imbang Cile dengan skor 1-1.

Laju Jerman semakin cepat dalam laga semifinal. Tak tanggung-tanggung, mereka melumat runner-up Grup A, Meksiko, dengan skor 4-1.

Berjumpa kembali dengan Cile dalam partai puncak, Jerman tak lagi mengulangi kesalahan di fase grup yang 'cuma' meraih satu poin. Kali ini, mereka tampil solid untuk mengunci kemenangan 1-0.

"Setiap pemain yang bertarung di sini mempunyai prospek lebih bagus dibandingkan sebelum mereka tampil di Piala Konfederasi. Sebuah keuntungan buat kami," kata pelatih Jerman, Joachim Loew.

Baca Juga:

"Kami juga masih mempunyai sejumlah pemain bagus di rumah," ucap Loew lagi.

Ya, Jerman memang 'mengistirahatkan' nama-nama besar seperti Manuel Neuer, Mats Hummels, Jerome Boateng, Sami Khedira, Mesut Oezil, dan Thomas Mueller.

Terbukti, mereka tetap mampu menjadi yang terbaik di antara seluruh negara juara dari semua benua dan tuan rumah, Rusia.

Pertanyaannya, apakah kolaborasi bintang muda dan senior Jerman akan memuluskan langkah mereka di Piala Dunia 2018 Rusia? Uniknya, mungkin tidak sama sekali.

Kemalangan Kampiun Piala Konfederasi

Sejak format Piala Konfederasi bergulir pada 1997, belum ada satu pun juara dari ajang ini yang berhasil memenangi Piala Dunia.

Prancis menjadi kampiun Piala Konfederasi paling malang. Mereka menggenggam titel 'turnamen pemanasan' Piala Dunia ini pada 2001.

Robert Pires cs langsung tancap gas di Grup A Piala Konfederasi yang dihelat di Korea Selatan dan Jepang itu.

Mereka secara spektakuler mengemas sembilan gol dalam tiga pertandingan grup hingga akhirnya menutup laga puncak dengan kemenangan 1-0 atas Jepang. 

Lantas, bagaimana nasib Prancis di Piala Dunia 2002? Mereka sekadar menjadi juru kunci Grup A setelah dibungkam Senegal (0-1) dan Denmark (0-2), serta bermain imbang kontra Uruguay (0-0).

Ketajaman tim berjulukan Les Bleus ini bak hilang ditelan bumi. Mereka tersisih tanpa bisa menggetarkan jala musuh, yang notabene kastanya lebih rendah.

Lalu, siapa yang memiliki pencapaian termanis setelah membawa pulang Piala Konfederasi? Brasil.

Brasil adalah juara Piala Konfederasi 1997 di Arab Saudi.

Tampil kurang menggigit di Grup A dengan menceploskan enam gol dan kemasukan dua gol melawan Arab Saudi (3-0), Australia (0-0), dan Meksiko (3-2), Brasil memamerkan taring di fase gugur.

Dengan fantastis, Brasil melumat Republik Ceska (2-0) dan Australia (6-0) secara beruntun di semifinal dan final. 

Berlanjut ke Piala Dunia 1998, Brasil kembali memulai kompetisi dengan kurang meyakinkan. Mereka membuat Skotlandia (2-1) dan Maroko (3-0) bertekuk lutut di Grup A, serta menelan kekalahan dari Norwegia (1-2).

Kiprah tim besutan Mario Zagallo ini sepertinya tak menemui hadangan berarti seusai menyingkirkan Cile (4-1), Denmark (3-2), dan Belanda (1-1; 4-2 adu penalti) dari babak 16 besar sampai semifinal.

Akan tetapi, kutukan juara Piala Konfederasi muncul di final. Secara mengejutkan, Brasil dipermalukan Prancis dengan skor 0-3!

Jadi, suporter Jerman masih bisa menggantungkan impian di Piala Dunia 2018? Ya.

Pemburu Rekor

Jerman telah mengukuhkan dirinya sebagai tim pemburu rekor. Mereka merupakan negara pertama asal Eropa yang berhasil menjuarai Piala Dunia di wilayah Amerika Selatan pada 2014.

Bahkan, tuan rumah Brasil mereka sikat dengan skor yang begitu mencolok, 7-1.

Di pertandingan final, Jerman menegaskan diri sebagai yang terbaik dengan memaksa jagoan lain Conmebol, Argentina, tunduk 0-1.

Perlu dicatat, kala itu Argentina tidak pernah kebobolan di fase gugur dengan berturut-turut mendepak Swiss (1-0), Belgia (1-0), dan Belanda (4-2 via adu penalti setelah bermain 0-0 selama 120 menit).

Jerman pun menancapkan tinta emas bagi tim asal Benua Biru.

Kini, Jerman mendapat sokongan tenaga dari bibit-bibit muda. Mereka membuktikan pengalaman bukan menjadi tolok ukur.

Dalam aksi teranyar di final Piala Konfederasi saja, pemain inti Die Mannschaft total baru menorehkan 193 caps, sedangkan starting eleven Cile secara keseluruhan sudah mencatatkan 944 caps.

Artinya, celah untuk kembali memburu rekor baru bagi Jerman masih terbuka. Jadi, Sobat JUARA siap melihat Jerman menjadi juara Piala Konfederasi pertama yang bisa menguasai Piala Dunia?

Berikut ini daftar pemenang Piala Konfederasi beserta hasil di Piala Dunia:

  • Piala Konfederasi 1997: Brasil (runner-up Piala Dunia 1998)
  • Piala Konfederasi 1999: Meksiko (x)
  • Piala Konfederasi 2001: Prancis (fase grup Piala Dunia 2002)
  • Piala Konfederasi 2003: Prancis (x)
  • Piala Konfederasi 2005: Brasil (perempat final Piala Dunia 2006)
  • Piala Konfederasi 2009: Brasil (perempat final Piala Dunia 2010)
  • Piala Konfederasi 2013: Brasil (semifinal Piala Dunia 2014)
  • Piala Konfederasi 2017: Jerman (Piala Dunia 2018?)

Ket.: x = tak ada Piala Dunia pada tahun selanjutnya. Tanpa menghitung data saat kejuaraan masih bernama King Fahd Cup pada 1992 dan 1995.

© Juara
populerRelated Article