Home
/
Film

Eiko Ishioka Desainer Surealis yang Memperkaya Imajinasi Kita

Eiko Ishioka Desainer Surealis yang Memperkaya Imajinasi Kita
Yusuf Wijanarko12 July 2017
Bagikan :

Dengan raihan satu piala Oscar, Satu piala Grammy, dan dua kali menjadi nomine Tony Award, karya-karya Eiko Ishioka sangat layak diperhitungkan, tak peduli apapun mediumnya.

Mulai dari desain iklan di media cetak, sampul album musik, hingga kostum untuk film dan teater, desainer ikonik asal Jepang itu melakukan semuanya dengan sempurna. Dia menekuni semua itu selama puluhan tahun sepanjang kariernya. Sesuatu yang sangat jarang dilakukan sebelumnya.

Lahir dan besar di Tokyo, Eiko Ishioka menggeluti karier di bidang desain grafis saat masih sangat sedikit perempuan yang bekerja di bidang industri itu. Terlepas dari tantangan yang dihadapinya, Eiko Ishioka mampu bebas dari kekangan sosial dan artistik yang menghantuinya.

Desain iklan di medium cetak pertamanya membangkitkan begitu banyak tema desain yang di kemudian hari erat dikaitkan dengan gaya desainnya yaitu tebal, surealis, dan secara konsisten tak terduga.

Eiko Ishioka mendapat pengakuan dunia atas karyanya saat rancangan kostumnya untuk film ”Dracula” tahun 1992 diganjar piala Oscar.

Dia juga meraih penghargaan Grammy lewat karyanya yaitu sampul album ”Tutu” milik Miles Davis tahun 1986. Eiko Ishioka pun tercatat dua kali menjadi nomine Tonny Award lewat karyanya yaitu kostum untuk pertunjukan teater bertajuk ”M. Butterfly”.

Dia pernah bekerja sama secara intens dengan sutradara Tarsem Singh dalam beberapa film termasuk ”Mirror Mirror” tahun 2012 lalu.

Dengan menampilkan sejumlah karya terkenalnya yang muncul dalam film ”The Fall” tahun 2006 arahan sutradara Tarsem Singh, Google merayakan ulang tahun ke-79 Eiko Ishioka lewat google doodle hari ini.

”The Fall” adalah film bergenre drama komedi petualangan yang berkisah tentang rumah sakit di Los Angeles tahun 1920-an. Di sana diceritakan ada seorang pemeran pengganti adegan laga film yang sedang menjalani perawatan.

Selama menjalani perawatan, dia mendongeng tentang kisah fantasi 5 pahlawan kepada seorang gadis kecil yang mengalami patah lengan. Dengan imajinasinya yang liar dan brilian, si pendongeng sanggup mengaburkan batas antara fiksi dan fakta.

Rancangan kostum Eiko Ishioka dalam film itu kiranya mejadikan ”The Fall” salah satu film fantasi sepanjang masa yang dikultuskan oleh para pencinta sinema.***

populerRelated Article