Sponsored
Home
/
Health

Kenapa Bayi Lebih Sering Kentut?

Kenapa Bayi Lebih Sering Kentut?
Preview
Arinda Veratamala30 December 2016
Bagikan :

Apakah bayi Anda sering kentut? Normalnya, bayi memang lebih sering kentut daripada orang dewasa. Bahkan, dalam sehari bayi dapat melepaskan gas kentut sebanyak 13-21 kali. Jumlah yang sangat banyak, bukan? Namun, kentut yang lebih sering dikeluarkan oleh bayi juga bisa menjadi tanda dari masalah pencernaan pada bayi. Bayi sering kentut disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena bayi lebih sering menelan udara. Selain itu, masih banyak lagi penyebab lainnya.

Apa saja penyebab bayi sering kentut?

Gas yang banyak dalam saluran pencernaan bayi dapat menyebabkan bayi mengeluarkan gas tersebut melalui kentut. Gas yang ada dalam saluran pencernaan bayi ini bisa didapatkan bayi dari berbagai hal.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi sering kentut adalah:

Bayi menelan udara

Udara yang tertelan oleh bayi menjadi penyebab paling umum mengapa banyak gas di saluran pencernaan bayi, sehingga bayi sering kentut dan juga bersendawa. Tak hanya bayi, orang dewasa juga menelan udara, ini adalah suatu hal yang normal terjadi. Hanya saja bayi bisa menelan udara lebih sering. Bayi bisa menelan udara ketika:

  • Selama menyusu, baik pada payudara ibu atau dengan botol susu
  • Saat makan atau minum dengan gelas
  • Saat bayi menangis
  • Saat mengempeng
  • Saat menelan air liur

BACA JUGA: Kentut Bayi Bau Busuk, Apa Normal?

Jika Anda mengira bahwa banyak udara yang masuk ke dalam tubuh bayi saat bayi dibawa ke luar ruangan di cuaca berangin atau saat perjalanan dengan motor atau mobil dengan kaca terbuka, maka anggapan Anda ini salah. Hal ini hanyalah mitos belaka dan tidak bisa menjadi alasan mengapa perut bayi bergas dan bayi sering kentut.

Aktivitas dalam sistem pencernaan bayi

Normalnya memang saluran pencernaan bayi menghasilkan gas saat mencerna makanan. Saat makanan masuk ke dalam tubuh bayi, asam kemudian diproduksi di lambung bayi. Selanjutnya, asam dinetralkan dengan cairan yang dihasilkan oleh saluran pencernaan bayi saat makanan melewati usus. Hasilnya adalah reaksi yang menghasilkan gas.

Sebagian gas yang dihasilkan akan diserap ke dalam aliran darah dan kemudian dibuang melalui napas bayi. Sisanya, perjalanan gas akan berlanjut melalui usus besar dan dikeluarkan sebagai kentut. Jika pergerakan saluran pencernaan bayi normal, jumlah gas yang dihasilkan oleh saluran pencernaan bayi juga normal.

Sistem pencernaan bayi belum matang

Sistem pencernaan bayi yang belum matang menyebabkan enzim pencernaan untuk mencerna makanan atau susu belum tersedia dalam jumlah cukup. Hal ini mengakibatkan bayi belum mampu mencerna satu atau lebih protein, karbohidrat, atau lemak yang berasal dari susu, jus, dan beberapa makanan dengan sempurna. Dampaknya, saluran pencernaan bayi akan menghasilkan gas yang lebih banyak, sehingga bayi akan lebih sering kentut untuk mengeluarkan gas tersebut.

Makanan yang dimakan bayi

Bayi yang baru pertama kali diperkenalkan dengan makanan padat biasanya juga akan kentut lebih sering. Sistem pencernaan bayi mungkin membutuhkan waktu untuk peralihan dari makanan cair (susu) ke makanan padat. Sehingga, bayi mungkin akan mengeluarkan usaha lebih keras dalam mencerna makanan pada awalnya. Hal ini membuat lebih banyak gas dihasilkan dalam saluran pencernaan dan bayi lebih sering kentut.

Bayi yang sudah makan makanan padat juga bisa lebih sering kentut karena makanan yang dimakan bayi. Mengonsumsi makanan yang mengandung gas, seperti kacang-kacangan atau sayuran tertentu yang mengandung banyak serat dan pati, menyebabkan lebih banyak penumpukan gas pada saluran pencernaan bayi. Kemudian, gas akan dikeluarkan melalui kentut.

Masalah dalam saluran pencernaan bayi

Pada bayi yang masih menyusu, masalah pencernaan seperti intoleransi laktosa dapat menyebabkan kelebihan gas dalam perut dan diare. Biasanya hal ini terjadi pada bayi dengan susu formula.

Selain itu, bayi juga bisa mengalami infeksi saluran pencernaan atau gastroenteritis yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan bayi kentut lebih sering dan bayi mengalami diare. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit.

BACA JUGA: Apa Bedanya Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa?

Obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan juga dapat menyebabkan bayi kentut lebih sering. Obat-obatan yang diberikan untuk mengobati kolik, refluks, sembelit, demam, dan infeksi biasanya memiliki efek samping seperti gangguan saluran pencernaan, kram perut, produksi gas berlebih, diare, atau sembelit.

Apakah normal jika bayi sering kentut?

Bayi sering kentut memang normal terjadi, tapi juga bisa menjadi tanda bahwa bayi Anda sedang mengalami masalah. Terkadang, gas yang terlalu banyak dalam saluran pencernaan bayi membuatnya tidak nyaman. Bagaimana bisa mengetahuinya?

Jika setelah kentut bayi menunjukkan rasa bahagia dan tidak terlalu rewel, artinya gas dalam saluran pencernaan bayi masih normal. Kentut yang lebih sering dikeluarkan bayi juga normal terjadi pada kasus ini. Namun, jika kebalikannya, bayi rewel dan gelisah walaupun sudah kentut, mungkin ini bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang mengalami masalah. Masalah pencernaan pada bayi biasanya juga ditandai dengan sering bersendawa dan perut kembung (lebih keras).

Apa yang harus dilakukan jika banyak gas dalam perut bayi?

Berikut ini bisa Anda lakukan untuk meringankan atau mencegah terlalu banyak gas yang masuk ke dalam saluran pencernaan bayi.

Periksa posisi menyusu, apakah sudah baik?

Saat menyusu, baik ASI atau dengan botol, bayi juga menelan udara. Udara yang terlalu banyak masuk ke tubuh bayi tentu membuat bayi merasa tidak nyaman. Untuk menguranginya, cobalah untuk menjaga kepala bayi lebih tinggi dari perutnya saat menyusu. Anda bisa menggunakan bantal untuk menyangga kepala bayi saat menyusu. Hal ini membuat susu masuk ke tubuh bayi dengan mudah dan gelembung udara yang masuk saat menyusu naik ke atas.

Saat menyusu ASI, pastikan bayi menempel dengan baik pada payudara Anda, sehingga bayi tidak terlalu banyak menelan udara. Saat menggunakan botol susu, Anda bisa miringkan sedikit botol susu ke atas sehingga mulut bayi menutupi semua dot. Hal ini mengurangi gelembung udara dalam dot, sehingga sedikit gas yang masuk ke perut bayi.

Dorong bayi untuk bersendawa

Sendawa merupakan salah satu cara untuk membuang gas dalam saluran pencernaan bayi, selain melalui kentut. Anda bisa mendorong bayi bersendawa dengan cara membaringkan bayi dalam posisi tengkurap selama beberapa menit.

BACA JUGA: Cara Melakukan Pijat Bayi untuk Mendekatkan Anda dan Buah Hati

Pijat bayi

Memijat bayi dengan lembut mungkin dapat membantunya untuk mengeluarkan gas yang ada dalam saluran cerna. Pijat bayi di sekitar perutnya dan bagian kakinya (dorong kaki bayi ke depan dan ke belakang seperti naik sepeda). Mandi air hangat juga dapat membantu bayi mengeluarkan kelebihan gas yang ada dalam tubuhnya.

Periksa apa yang bayi makan

Seperti yang sudah di bahas di atas, makanan tertentu dapat menyumbang kelebihan gas dalam perut bayi. Untuk itu, sebaiknya hindari pemberian makanan yang banyak mengandung gas saat bayi sedang tidak nyaman dengan perutnya, seperti pemberian jus yang terlalu banyak, kacang-kacangan, dan sayuran yang mengandung banyak gas.

The post Kenapa Bayi Lebih Sering Kentut Dibanding Orang Dewasa? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article