Alasannya pun beragam, mulai lebih awas dan aman berjalan siang ketimbang malam hari. Bahkan, ada juga yang sebaliknya. Lantas yang aman seperti apa?
Menurut Rifat Sungkar, Direktur Utama Rifat Drive Labs (RDL) tergantung dari kondisi fisik atau kesehatan pengemudi. Sebab, keduanya bisa bahaya, jika tubuh sopir tidak maksimal.
"Kalau tidak percaya malam hari, sebaiknya siang hari saja. Dibuat senyamannya saja," ucap Rifat di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Berita Terkait:
- Polisi Pastikan Mudik 2017 Lebih Lancar
- Grup Astra Siapkan 1.752 Teknisi Selama Musim Mudik
- Mudik Pakai Mobil Pribadi, Wajib Istirahat Setiap 3 Jam
Namun, kata pereli nasional itu jika tidak punya masalah pada kesehatan, terutama penglihatan lebih baik mudik malam hari. Menurut dia, mata pengemudi bisa lebih awas, karena banyak sorotan sinar lampu di sekitar jalan.
"Kalau menurut saya, mengemudi malam itu akan lebih waspada dan konsentrasi. Tetapi balik lagi soal kesanggupan dari pengemudinya itu sendiri, intinya jangan dipaksakan," ujar Rifat.
Ketika sopir sudah merasa lelah, jangan menunda untuk istirahat. Minimal tidak menyetir 30 menit sampai satu jam, setelah itu bisa dilanjutkan lagi perjalanan ke kampung halaman.