Home
/
Health

Membongkar Mitos di Balik Bahaya Santan

Membongkar Mitos di Balik Bahaya Santan
Hellosehat21 September 2016
Bagikan :
Preview


Santan adalah bahan masakan yang cukup populer di Indonesia. Hidangan yang mengandung santan biasanya terasa lebih gurih dan kental, misalnya opor atau rendang.

Siapa yang bisa menolak kelezatannya? Tak heran jika santan menjadi salah satu kelengkapan yang harus tersedia di dapur Anda. Santan telah dipercaya sebagai bahan masakan yang berkhasiat bagi tubuh sejak zaman dahulu kala.

Namun, banyak beredar mitos yang menyebutkan bahwa santan justru berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya adalah karena kandungan lemak jenuh pada santan. Benarkah bahwa mengonsumsi santan bisa menambah lemak dan berat badan Anda? Tunggu dulu, simak terus fakta-fakta seputar santan berikut ini dan buktikan sendiri kebenarannya.

Apa itu santan?


Santan dibuat dari daging buah kelapa yang diparut dan dihancurkan bersama dengan air. Hasilnya berupa cairan ekstrak kelapa yang kental. Karena rasanya yang gurih dan sedikit manis, santan bisa dipakai untuk memasak berbagai jenis hidangan atau diolah sebagai minuman.

Manfaat santan bagi kesehatan


Ada banyak khasiat yang bisa Anda dapatkan dari santan. Santan mengandung asam laurat, antimikroba, dan asam kaprat yang memiliki fungsi antibakteri, antifungi, dan antivirus. Fungsi-fungsi ini mampu menjaga sistem kekebalan tubuh dari serangan berbagai bakteri dan virus berbahaya seperti herpes, influenza, hingga HIV.

Asam yang terkandung dalam santan juga terbukti bisa membunuh tiga organisme aterogenik utama yang menyebabkan pembentukan plak pada arteri dan memicu penyakit jantung.

Bagi kecantikan kulit dan rambut, santan bisa membantu mencerahkan kulit dan membuat rambut tampak lebih bersinar. Santan kaya akan antiseptik yang baik untuk mengatasi ketombe, infeksi, gatal-gatal, dan kulit yang kering. Tingginya kandungan asam pada santan juga berkhasiat sebagai pelembap alami bagi kulit.

Membongkar berbagai mitos bahaya santan


Benarkah santan bikin gemuk?


Banyak sumber yang mengatakan bahwa santan memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat tinggi, bahkan lebih dari susu sapi murni. Maka lemak ini akan menumpuk pada tubuh dan membuat Anda lebih cepat gemuk. Memang benar bahwa santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi kadarnya.

Namun, perlu diingat bahwa jenis lemak jenuh pada santan adalah trigliserida rantai-sedang, bukan trigliserida rantai-panjang. Trigliserida rantai-sedang memiliki struktur molekul yang sederhana, yang berarti lemak jenuh ini mudah larut dalam air. Lemak ini juga lebih mudah untuk berpindah dari usus kecil menuju hati sehingga bisa lebih cepat menghasilkan energi.

Karena lemak ini langsung dibakar menjadi energi, hanya sedikit lemak yang akan tersisa dan menumpuk di jaringan lemak. Lemak jenis ini juga bisa mempercepat metabolisme tubuh. Jadi, Anda yang sedang ingin mengurangi berat badan justru bisa mendapatkan asupan lemak sehat dari santan.

Meskipun tidak akan membuat Anda cepat gemuk, kandungan lemak jenuh dalam santan tetap harus Anda perhatikan. Hubungan antara konsumsi lemak jenuh dengan risiko penyakit jantung koroner sudah terbukti, maka sebaiknya santan tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Benarkah santan mengandung bahan kimia berbahaya?


Selain mitos bahwa santan bisa bikin gemuk, ada juga mitos yang beredar bahwa kandungan asam dalam santan bisa menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Faktanya, santan sendiri tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Santan baru akan mengalami reaksi kimia berbahaya jika dikemas dalam kaleng yang mengandung Bisphenol-A (BPA).

BPA adalah zat kimia berbahaya yang biasanya ditemukan pada kemasan logam dan plastik. Ketika logam bertemu dengan santan yang tinggi kadar lemak dan keasamannya, BPA pada logam akan terlepas dan bercampur dengan santan. Ketika dikonsumsi oleh tubuh, BPA berisiko memicu gangguan pada otak, terutama bagi bayi dan anak-anak.

Sebaiknya jika Anda ingin membeli santan yang sudah jadi, pilihlah yang pada kemasannya tercantum bebas BPA. Anda juga bisa memilih santan yang dikemas dalam karton untuk meminimalisir risiko zat-zat berbahaya tercampur dalam santan.

Kalau mau lebih aman lagi, Anda bisa membuat sendiri santan homemade Anda. Caranya cukup mudah. Siapkan kelapa parut segar yang bebas gula, garam, atau bahan-bahan lainnya. Masukkan ke dalam blender dan tambahkan air panas (bukan air mendidih). Blender hingga lembut dan saring sampai Anda mendapatkan ekstrak kelapa dengan tekstur yang halus. Simpan dalam suhu ruangan.

BACA JUGA:

The post Membongkar Mitos di Balik Bahaya Santan appeared first on Hello Sehat.
populerRelated Article