Home
/
News

Merajut Kembali Sejarah Panjang Cirebon-Tiongkok

Merajut Kembali Sejarah Panjang Cirebon-Tiongkok
Ani Nunung Aryani15 March 2017
Bagikan :

Kunjungan Duta Besar Tiongkok Xie Feng ke Cirebon, Rabu 15 Maret 2017, diharapkan bisa membangkitkan kembali sejarah panjang hubungan Cirebon dan Tiongkok yang sudah terjalin jauh sebelum pemerintah Indonesia ada.

Seusai diterima Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis di Balaikota Cirebon, Xie Feng mengungkapkan, hubungan Tiongkok dengan Cirebon yang sudah terjalin lama.

"Sejarah panjang hubungan Cirebon dengan Tiongkok, bisa dilihat dari banyak kesamaan kultur antara Cirebon dengan masyarakat kami. Bukan hanya sikap hangat warga, tetapi juga banyak peninggalan sejarah yang memperlihatkan dengan jelas hubungan erat itu," katanya.

Selain bertemu dengan wali kota, Xie Feng juga menemui Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat di keraton kasepuhan, dan berkunjung ke Pesantren Kempek dan Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.

Menurut Wali Kota Nasrudin Azis, kunjungan Xie Feng membuka peluang sejumlah kerja sama antara Cirebon dengan pemerintah Tiongkok."Ada sejumlah peluang kerja sama yang bisa dijajaki, yakni infrastuktur, pengolahan sampah, program smart city dan sister city," kata Azis.

Menurut Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi, Kota Cirebon tentu akan melakukan pembenahan di sejumlah fasilitas dari mulai infrastruktur sampai tata kota, agar bisa lebih percaya diri dan layak untuk tawaran kerja sama lebih jauh lagi.

Sementara itu, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengungkapkan, sejak 700 tahun lalu, hubungan Tiongkok dengan Cirebon sudah terjalin, ditandai dengan kunjungan Laksamana Cheng Ho.

"Hubungan kemudian semakin erat dengan pernikahan Sunan Gunungjati dengan salah satu puteri Tiongkok Puteri Ong Tien Nio," kata Sultan Arief seusai menerima Dubes Xie Feng dan rombongan kemarin.
Menurut Arief, kedatangan Xie Feng ke Cirebon menawarkan sejumlah kerja sama dari mulai pendidikan, kebudayaan, pariwisata sampai infrastruktur.

Arief optimis, dengan beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat, Cirebon butuh infrastruktur yang representatif untuk menampung lonjakan dalam berbagai bidang. Tingkat kunjungan wisatawan ke Cirebon juga bakal melonjak, dengan adanya BIJB. "Dengan sejarah panjang hubungan Cirebon-Tiongkok, akan menjadi keunggulan Cirebon. Apalagi nanti bakal ada penerbangan langsung BIJB dengan sejumlah kota di Tiongkok," katanya.***

populerRelated Article