icon-category Music

Musisi Dunia yang Sial seperti Afgan saat Manggung

  • 22 Aug 2017 WIB
Bagikan :

Berkeliling dunia dan menyambangi banyak negara setiap menjalani tur konser, musisi punya banyak pengalaman menarik di atas panggung.

Afgansyah Reza, misalnya, yang baru saja menjadi perbincangan lantaran ‘terusir’ di panggung negerinya sendiri, Sabtu (19/8).

Afgan merasa ‘diusir’ penyelenggara Prambanan Jazz Festival 2017 setelah lampunya dipadamkan dan pengeras suaranya dimatikan. Padahal ia baru menyanyi lagu ke-empat. Menurut ‘perjanjian barunya’ dengan panitia, ia seharusnya menyanyi sampai enam lagu.

Afgan merasa 'diusir' dari panggung karena lampunya dimatikan saat ia menyanyi.Afgan merasa 'diusir' dari panggung karena lampunya dimatikan saat ia menyanyi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Tapi panitia terpaksa melakukannya karena suara Afgan ‘bocor’ ke panggung sebelah, di mana musisi Inggris Sarah Brightman sedang menyanyi dengan konsep orkestra. Ia butuh situasi yang ‘steril’ dari suara penyanyi lain. Panitia pun sudah meminta maaf atas itu.

Tapi apa yang terjadi pada Afgan seharusnya tak dianggap sebagai ‘bencana’ di panggung. Mengutip The Guardian, beberapa musisi dunia yang curhat soal panggung terburuk mereka.

Ed Sheeran (2006)

Ini terjadi saat Sheeran masih belum punya basis massa penggemar. Usianya bahkan masih 14 atau 15 tahun kala itu. Ia diusir langsung oleh pemilik pub di Suffolk tempat ia bermain. Padahal Sheeran rela meminjam peralatan manggung dari temannya dan baru saja mengesetnya.

“Orang yang punya pub itu—benar-benar tidak ada orang lain di sana, saya bermain untuk para pramusaji di sana—turun dan bilang, ‘Saya tidak menyetujui ini, terlalu keras. Bisakah kau berbenah dan pergi?’” cerita Sheeran, yang menganggapnya sebagai ‘bencana.’

Ed Sheeran pernah ditolak manggung di sebuah pub.Ed Sheeran pernah ditolak manggung di sebuah pub. (REUTERS/Mario Anzuoni)

Westlife (2001)

Saat tampil di Indonesia pada 2001, Shane Filan menganggap panggungnya luar biasa. Sayangnya, itu berakhir buruk. “Ada sekitar 20 ribu orang di sana,” tuturnya saat itu.

Ia maklum, karena Indonesia adalah negara di luar Inggris yang merupakan pasar terbesarnya. Albumnya mencapai 22 kali platinum. Tak heran penggemarnya bejibun.

Tapi mereka yang datang ke konsernya, terlalu antusias sampai tak mau pulang. Polisi lantas turun tangan membersihkan area. Tapi di saat bersamaan, petugas keamanan pun bergerak. “Itu seperti perkelahian. Mereka saling menyerang, menendang dan memukul.”

“Tidak bisa dipercaya, 100 polisi dan 100 petugas keamanan. Akhirnya, militer dipanggil masuk. Saat itu terlihat seperti suatu adegan dari film Braveheart,” ujarnya.

Shane Filan menganggap konser terburuknya adalah saat Westlife tampil di Indonesia.Shane Filan menganggap konser terburuknya adalah saat Westlife tampil di Indonesia. (CNN Indonesia/Resty Armenia)

Jonas Brothers (2006)

Joe Jonas menyebut panggung terburuknya adalah saat ia tampil di sebuah festival stroberi, di mana buah stroberi benar-benar dinilai rasa, bentuk dan sebagainya. Bukan hanya terburuk, itu juga penampilannya yang paling canggung dan kaku yang pernah ia rasakan.

“Hampir tidak ada orang di sana, dan pengeras suaranya terputus-putus. Itu sedikit mengesalkan. Kami harus tampil tanpa peralatan apa pun. Kami tidak marah dan menghancurkan tempat itu, tapi kami meminta stroberi yang menang [untuk diberikan pada kami] sebagai kompensasinya. Stroberi itu luar biasa,” tutur Joe mencurahkan isi hatinya saat itu.

Joe Jonas pernah tampil di sebuah festival stroberi.Joe Jonas pernah tampil di sebuah festival stroberi. (REUTERS/Mario Anzuoni)

Eagles of Death Metal (2015)

Eagles of Death Metal benar-benar sedang manggung saat serangan di Bataclan, Paris pada 2015 terjadi. Teroris masuk gedung dan menembak membabi-buta, menyebabkan 89 penonton meninggal, termasuk manajer Eagles of Death Metal sendiri, Nick Alexander.

Personel band itu, Jesse Hughes menceritakan bahwa setelah mendengar berondongan senjata, ia langsung lari ke belakang panggung. Dari situ ia berlari ke jalan masuk menuju ruangan besar di gedung, dan sempat berhadap-hadapan dengan seorang teroris yang bersenjata.

Personel lain sampai terjengkang, bahkan terkena bubuk mesiu dari senapan.

Teror yang sama pernah menimpa Ariana Grande saat konser di Manchester Mei lalu. Konsernya diteror bom. Beruntung, saat itu Grande sudah menuntaskan konser dan menutup panggung.

Teroris menyerang Bataclan saat Eagles of Death Metal manggung.Teroris menyerang Bataclan saat Eagles of Death Metal manggung. (Wikimedia Commons/SylviaBoBilvia)

Justin Bieber (2017)

Sebelum membatalkan sejumlah konser di Asia baru-baru ini, Justin Bieber pernah bermasalah saat menggelar konser di Swedia, Juni lalu. Ia dilempar oleh penggemar karena menolak menyanyikan Despacito. Beruntung, ia masih sigap menghindar sehingga tak sampai kena.

Sebelumnya, Bieber pernah membuat penggemar marah saat konser di New York karena tak hafal lirik Despacito, lagu di mana ia berkolaborasi dengan Luis Fonsi. Alih-alih melantunkan Despacito, ia malah meracau. Bukan hanya ‘blah blah blah,’ ia juga mengganti lirik itu.

Justin Bieber sampai dilempari oleh penggemarnya karena menolak menyanyi Despacito di Swedia.Justin Bieber sampai dilempari oleh penggemarnya karena menolak menyanyi Despacito di Swedia. (Mike Coppola/Getty Images for iHeart/AFP)

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Afgan usir 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini