icon-category Travel

Pasar di Vietnam Ini Jual Barang-barang Peninggalan Mantan

  • 08 Nov 2017 WIB
Bagikan :

Jika di Los Angeles, AS, ada sebuah museum yang didirikan untuk menyimpan semua kenangan bersama mantan kekasih, di Vietnam, barang-barang dari mantan pacar justru dijual.

Old Flames Market menjadi lahan berjualan mereka yang ingin menjual barang-barang pemberian mantan pacar.

Pendiri pasar untuk para mantan adalah Dinh Thang, seorang pengusaha muda dari Hanoi, Vietnam. Ia memberikan solusi kepada mereka yang patah hati dan tidak ingin lagi menyimpan barang penuh kenangan dari sang mantan. 

Pasar ini dibuat pada Februari 2017 lalu, di mana para mantan berkumpul dan menjual barang-barang yang pernah menjadi barang kesayangan mereka kepada para pembeli yang datang ke pasar itu. 

"Setelah putus biasanya kita menyimpan barang pemberian mantan di rumah. Kadang kita juga tidak ingin menyimpannya lagi karena mengingatkan pada kenangan sedih. Barang-barang yang masih dalam kondisi bagus ini tentu sayang jika harus dibuang begitu saja dan bisa menjadi sampah. Jadi kami berpikir, kenapa tidak menemukan pemilik baru untuk barang-barang itu," ujar Thang seperti dikutip dari Vietnam News.

Saat pertama kali dibuka hanya ada 10 orang yang berjualan, namun setelah beberapa bulan, banyak anak-anak muda Vietnam berdatangan untuk menjual barang dari sang mantan. Thang menyediakan sebuah tempat yang bisa digunakan secara gratis bagi penjual. Namun jika penjual membawa barang baru (bukan barang dari mantan) maka mereka dikenakan biaya 30 persen dari keuntungan penjualan. 

Thang juga membuka akun Facebook di mana para penjual bisa bercerita soal kisah barang-barang yang mereka simpan. Kemudian tim dari Old Flames Market akan memilih mana saja yang boleh menjual barang-barang peninggalan mantan di hari pasar berikutnya. Prioritas diberikan kepada mereka yang membuat postingan awal.

Selain itu, Thang menyediakan sebuah papan tulis di pasar agar para penjual bisa mengirimkan pesan kepada mantan mereka dan sebagai bagian dari cara untuk move on. Ia berharap, cara ini bisa membantu masyarakat Vietnam memahami bahwa topik putus bukan sesuatu yang tabu

"Saya datang ke sini karena seru, dan juga untuk menceritakan pengalaman cinta saya, bukan untuk mendapat keuntungan," ujar salah satu penjual yang tidak disebutkan namanya. 

Penjual lain juga sependapat, mereka kebanyakan datang ke tempat tersebut karena merasa terinspirasi dan ingin berbagi. 

"Karena ini adalah barang-barang lama, dan menjualnya menjadi tujuan yang baik, apalagi untuk mereka yang benar-benar membutuhkan barang yang kita jual. Kita juga sering memberi barang yang kita jual secara gratis," kata penjual lain.

Meski begitu ada juga netizen yang tidak sependapat dengan adanya pasar ini. Mereka mengatakan pasar ini menjual sesuatu yang terlalu pribadi.

"Aku melihat mereka menjual buku, syal, bahkan diari dan surat cinta. Menurutku itu adalah sesuatu yang sangat berharga terutama di antara dua pasangan, itu tidak boleh dijual. Pasar ini seperti menjual kehidupan pribadi mereka hanya untuk sedikit uang," tutur netizen.

Sang pendiri, Thang, beralasan pasar ini justru menjadi fasilitas terapi bagi mereka yang putus cinta dan ingin move on dari rasa sakit hati. Ia bahkan akan memperlebar bisnisnya ini dengan membuka pasar serupa di Ho Chi Minh pada 2018 mendatang.

Bagaimana, tertarik untuk menjual barang-barang mantan?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini