icon-category Sport

Pelapis Egy Maulana di Timnas Indonesia U-19 Belum Selevel

  • 03 Nov 2017 WIB
Bagikan :

Egy Maulana Vikri tak mengisi starter Timnas Indonesia U-19 saat membela Timor Leste pada kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Stadion Paju, Kamis (2/11).

Peran Egy Maulana yang sengaja disimpan Indra Sjafri di babak pertama, digantikan Resky Fandi. Namun, tim arahan Indra Sjafri tampaknya belum mempunyai pengganti Egy Maulana yang memiliki kemampuan selevel dengannya.

Tanpa kehadiran Egy Maulana di babak pertama, Timnas Indonesia tak mampu menciptakan satu gol pun ke gawang Timor Leste. Sentuhan-sentuhan permainan Garuda Nusantara di lini depan pun masih terasa 'hambar' tanpa ada variasi.

Resky Fandi sendiri bermain cukup baik. Namun, perannya sebagai metronom atau pengatur tempo permainan Timnas Indonesia U-19, belum bekerja maksimal di babak pertama.

Resky Fandi dimainkan sebagai starter Timnas Indonesia U-19 melawan Timor Leste. (Resky Fandi dimainkan sebagai starter Timnas Indonesia U-19 melawan Timor Leste. (Dok. PSSI)

Serang-serangan Garuda Nusantara ke pertahanan Timor Leste juga masih belum mengalir dengan baik. Tim asuhan Kim Shin-hwan tak kesulitan membendung bombardir Timnas Indonesia U-19 di babak itu.

Keberanian menusuk lebih dalam, visi bermain, teknik dasar di atas rata-rata, dan naluri tajam mencetak gol, menjadi pembeda kualitas antara Egy Maulana dan Resky Fandi. Meski sudah cukup bagus, Resky memang belum bisa disetarakan kemampuannya dengan Egy Maulana.

Tengok saja di babak kedua ketika Egy Maulana mulai turun lapangan di awal babak kedua. Egy yang dimainkan berbarengan dengan Saddil Ramdani mampu menggandakan intensitas permainan Timnas Indonesia U-19.

Egy Maulana mencetak hattrick hanya dalam delapan menit ke gawang Timor Leste. (Egy Maulana mencetak hattrick hanya dalam delapan menit ke gawang Timor Leste. (Dok. PSSI)

Pergerakan Egy Maulana mampu mengacak-acak pertahanan Timor Leste. Timnas Indonesia U-19 menggetarkan gawang lawannya itu melalui gol Saddil Ramdani melalui tendangan jarak jauh.

Egy Maulana kemudian mencetak hattrick setelah Hanis Saghara menambah keunggulan Timnas Indonesia U-19 menjadi 2-0.

Indra Sjafri sendiri mengakui sudah memiliki gambaran penggawa yang akan menempati posisi starter saat menghadapi Korea Selatan. Nama Egy Maulana tentu masuk  daftar tersebut.

Egy Maulana termasuk penyerang serbabisa. Bukan hanya mampu menjelajah di sektor sayap pertahanan lawan, Egy Maulana juga memiliki kemampuan ciamik sebagai second striker.

Jika melihat skema yang biasa diterapkan Indra Sjafri, Egy Maulana memang lebih sering diposisikan sebagai second striker di belakang Muhamad Rafli Mursalim atau Hanis Saghara. Namun, peran tersebut sangat fleksibel.

Egy Maulana Vikri tipe penyerang serbabisa dalam beroperasi mendobrak pertahanan lawan. (Egy Maulana Vikri tipe penyerang serbabisa dalam beroperasi mendobrak pertahanan lawan. (Dok.PSSI)

Pemain kelahiran Medan itu acap kali bermain secara bebas pada praktiknya di lapangan. Sebagai pemain yang memiliki visi tajam, Egy Maulana kerap masuk ke area pertahanan lawan yang menyisakan celah.

Kemampuan komplet ini yang sepertinya memang belum bisa disamai pemain lainnya macam Resky Fandi di Garuda Nusantara.

Indra Sjafri sendiri ketika ditanya CNNIndonesia.com mengenai siapa pelapis Egy Maulana dengan singkat mengatakan, "M. Iqbal, Witan Sulaeman."

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini