Sponsored
Home
/
News

Siti Marfuah, Anak Tukang Sate Keliling Peraih Cumlaude

Siti Marfuah, Anak Tukang Sate Keliling Peraih Cumlaude
Preview
DREAM.CO.ID16 October 2017
Bagikan :

Mungkin tidak pernah terpikirkan dalam pikiran Siti Marfuah untuk bisa meraih predikat Cumlaude. Siti sudah merasa bersyukur bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Sebab, anak penjual sate itu butuh bekerja keras selama lima tahun untuk mengumpulkan biaya kuliah usai lulus SMA. Tetapi, pencapaian Siti ternyata jauh melampaui harapannya.

Dia dinobatkan sebagai lulusan program diploma Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Tidar Magelang dengan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi, 3,87. Dia menjalani wisuda pada Sabtu pekan lalu, 14 Oktober 2017.

"Kumpulin biaya dulu dengan kerja apa adanya. Mulai dari ngelesin anak SD, SMP sampai SMA. Bantuin bikin kue tetangga, jualan buku, jemput anak les atau jasa beliin barang," ujar Siti, dikutip dari laman untidar.ac.id, Senin, 16 Oktober 2017.

Penghasilan Siti tidak pernah menentu. Misalkan dari les, Siti dibayar Rp2.000 untuk satu kali pertemuan dan Rp5.000 untuk tiga kali pertemuan. Dia pun kerap hanya mengumpulkan uang Rp100 ribu untuk satu bulan mengajar les.

"Tapi sekarang alhamdulillah, berkat orangtua murid mempromosikan les dengan Siti ke orangtua lain jadinya pendapatan sudah lumayan ya, cukup untuk biaya kuliah bahkan bantu berbenah rumah sedikit demi sedikit," kata dia.

Orangtua Siti, yang tinggal di Jalan Buton Cemara RT 03 RW 04, Kedungsari, Magelang, Jawa Tengah, merupakan pedagang sate. Ayahnya, Muh Jalaludin, kerap berkeliling menjajakan sate sementara ibunya, Satuna, membuka warung sate kecil di Pasar Payaman.

"Saya sehari-hari jualan sate keliling, kalau ibu jualan sate di Pasar Payaman. Penghasilan ya pas-pasan untuk biaya 5 orang anak. Tetapi, Siti dari SD sudah mulai cari biaya sendiri buat sekolah. Bisa sekolah tanpa merepotkan bapak ibu saja sudah Alhamdulillah apalagi Siti jadi lulusan terbaik," kata Jalaludin.

Satuna juga mengatakan Siti kerap mengantarkan dan menjemput dia ke pasar. Padahal, Siti cukup sibuk dengan agenda kuliah dan kerjanya.

"Siti tidak pernah meminta malah ibu yang diberi. Semoga Siti bisa cepat dapat kerja tetap setelah lulus," kata Satuna.

Gadis kelahiran Sampang, 21 Juni 1991 ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, ulet, dan percaya diri. Dia pun punya prestasi sebagai juara III Lomba Debat Bahasa Inggris tingkat Universitas.

Meski kondisi ekonomi keluarganya cukup sederhana, Siti tidak pernah merasa malu. "Tidak malu, jalani aja, lulus kuliah terus dapat kerja tetap, fokus,” ujar Siti.

Untuk merayakan pencapaiannya, keluarga Siti memutuskan menggelar syukuran dengan membagikan 1.000 porsi sate gratis di lokasi wisuda. Bahkan, Siti turut membantu orangtuanya melayani para hadirin yang ingin menikmati sate. (ism) 

populerRelated Article