icon-category Music

Slank Bantu Buka Jalur untuk Anang Hermansyah di Industri Musik

  • 29 Sep 2017 WIB
Bagikan :

Beberapa waktu lalu, penyanyi Anang Hermansyah bertandang ke kantor kumparan (kumparan.com) untuk berbincang soal kehidupannya. Ia pun memulai percakapan dengan memulai kariernya sebagai penyanyi di Jakarta.

Anang bercerita bahwa dulu, saat ia mengemban pendidikan di Universitas Islam Bandung, ia kerap bolak-balik Jakarta-Bandung untuk membangun networking di dunia musik. Sampai akhirnya, ia memberanikan diri untuk bertemu dengan band yang terkenal akan lagu 'Terlalu Manis', Slank.

"Aku nongkrong di Potlot (markas Slank di Duren Tiga, Jakarta Selatan). Pemikiranku, industrinya (musik) ada di Jakarta. Ini menggelitik aku juga, sih. Orang mau jadi artis, mau jadi bagian dari industri musik Indonesia, kok, harus di Jakarta? Tapi ya, memang begitu jalurnya," ucapnya. 

Pria kelahiran Jember, Jawa Timur, ini merasa bersyukur dapat bertemu dengan Kaka cs dan Bunda Ifet, manajer Slank sekaligus ibunda Bimbim. Anang mengatakan, iai diperlakukan secara spesial oleh band yang melantunkan 'Kuil Cinta' itu.

"Alhamdulillah, aku bareng sama mereka (Slank), sama Bunda Ifet sama Mas Bimbim, aku disuruh tinggal di sana, dikasih kamar di belakang. 2-3 tahun bareng sama mereka tidur di sana. Ya, cuma warga Potlot, tapi dikasih keistimewaan," kata mantan suami Krisdayanti ini.

"Aku juga belajar bareng Pay 'BIP'. Banyak orang-orang Slank zaman dulu yang ngasih aku ilmu tentang industri musik. Di situ lah aku tumbuh jadi bagian industri musik Indonesia," sambungnya.

Kala itu, Anang masih sering menyanyi di depan orang banyak. Namun, ia punya pekerjaan lain, yakni menjadi seorang roadie, kru yang biasa meyiapkan alat untuk sebuah pertunjukan musik.

"Jadi roadie juga waktu itu. Ya, pembantu bawa-bawa alat," tuturnya.

Setelahnya, pria berusia 46 tahun ini pergi dari Gang Potlot untuk mengejar mimpinya sebagai penyanyi solo.

"Aku sempat pergi dari Slank karena aku sudah bisa ngeluarin album. Slank sudah mengantarkan aku ke satu pintu, aku enggak boleh nempel sama Slank, aku harus mandiri, enggak bisa bergantung sama Slank. Saat itu, aku pergi dari komunitas dulu untuk 'berperang' di luar," terangnya.

Bagi Anang, menjadi seorang profesional itu ada 3 syarat yang harus dipenuhi.

"Keterampilan, keilmuan, dan attitude atau soul-nya pinter musik dan jago teori musik. Apakah dia bisa aplikatif? Bisa multi-dimensional menghadapi bidangnya? Enggak cuma masalah musik, tok. Dia harus ngerti macem-macem, biar apa yang dia cita-citakan itu kuat dan mumpuni keilmuannya. Tantangannya (di industri musik) 'kan, berat," tutupnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini