Teuku Zacky Ditipu 3 Oknum, Nyaris Rugi Rp 29 Juta
Teuku Zacky menjadi korban penipuan yang dilakukan sejumlah oknum. Semuanya terdiri dari tiga orang.
Orang pertama mengaku sebagai sekuriti sekolah sang anak, orang itu menelepon dan mengatakan anaknya jatuh di sekolah.
Kemudian Teuku Zacky disuruh menghubungi nomor lain, yang katanya guru sang anak. "Pas saya telepon gurunya itu katanya kan lagi di mobil ke rumah sakit nemenin anak saya, memang terdengar ada suara ambulans dan juga ada suara ramai orang yang terdengarnya kayak lagi bantuin orang," kata Teuku Zacky kepada Tabloidbintang, Kamis (14/9).
Karena itu, pria 34 tahun itu percaya. Lagipula, katanya, pernah ada kejadian serupa dan bukan penipuan. "Kenapa saya bisa kemakan penipuan ini, sebenarnya saya udah tahu ada modus seperti ini, tapi beberapa bulan memang ada kejadian seperti itu di sekolah anak, anaknya jatuh dan kepalanya bocor. Itu beneran terjadi makanya saya percaya," katanya.
Akhirnya Teuku Zacky menuruti permintaan oknum-oknum yang menipunya itu. Setelah berbincang dengan oknum yang mengaku guru anaknya, Teuku Zacky diminta menghubungi sebuah apotek untuk membeli alat. Katanya alat itu akan digunakan menolong anaknya yang katanya mengalami pedarahan otak.
"Saya disuruh transfer, sejumlah Rp 9.9 juta. Akhirnya saya transfer," ujarnya.
Setelah transfer, Teuku Zacky ingin segera menemui sang anak yang katanya dirawat di Rumah Sakit Fatmawati. Di perjalanan dia menghubungi sang istri. "Istri saya bilang udah nggak usah itu penipuan. Saya bilang tau darimana kalau penipuan," katanya lagi.
"Setelah dicek anak saya nggak apa-apa. Nah setelah itu, si orang yang nelepon itu sempet minta lagi, katanya uang yang tadi kurang, minta lagi Rp 20 juta, tapi kayaknya dia tau saya sudah sadar habis itu dimatiin teleponnya," pungkas Zacky.
(nda/ray)
Sumber : tabloidbintang.com
Berita Terkait :
Teuku Zacky Jadi Korban Penipuan dengan Kerugian Rp 9.9 Juta
Teuku Zacky Berencana Laporkan Kasus Penipuan yang Dialaminya ke Polisi
Teuku Zacky Jadi Korban Penipuan Modus Telepon Rumah, Ini Kronologinya