icon-category Lifestyle

Tips Menyusui Bayi Kembar

  • 31 Mar 2018 WIB
Bagikan :

Banyak yang berpendapat bahwa menyusui bayi kembar adalah hal yang sulit, karena air susu ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dua atau bahkan tiga bayi sekaligus. Tapi Anda tak perlu khawatir, Moms, ini tidak benar.

Dengan kesabaran ibu, dukungan suami serta keluarga dan pengetahuan menyusui yang cukup, bayi kembar dapat menyusu ASI eksklusif selama 6 bulan, dan berlanjut hingga berusia 2 tahun dengan pemberian MPASI.

Persiapan menyusui bayi kembar harus dimulai sejak dini. Pengetahuan mengenai anatomi-fisiologi menyusui, konseling yang mantap, teknik menyusui yang benar, serta asupan nutrisi ibu yang baik dan cukup, sangat memengaruhi keberhasilan menyusui bayi kembar.

Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Menyusui Indonesia (IDAI), payudara ibu yang memiliki bayi kembar distimulasi oleh dua bayi atau bahkan lebih. Maka pengeluaran ASI pun menjadi lebih banyak, sesuai dengan kebutuhan tiap bayi. 

Produksi ASI akan terus bertambah sesuai dengan bertambah aktifnya hormon oksitosin dan prolaktin. Oleh karena itu, hisapan bayi memiliki peran yang sangat penting dalam memproduksi ASI. Semakin sering bayi mengisap payudara dan semakin banyak jumlah bayi yang mengisap payudara, maka produksi ASI yang dihasilkan akan semakin banyak. 

Karenanya, anggapan bahwa bayi kembar tidak akan mendapat cukup air susu ibunya adalah salah. Hal ini perlu dijelaskan kepada ibu dan keluarga, untuk mencegah kepanikan saat bayi lahir.

Ibu dengan bayi kembar dua secara konsisten akan memproduksi jumlah ASI dua kali lebih banyak dari jumlah ASI yang diproduksi ibu dengan bayi tunggal. Bahkan ibu dengan bayi triplet dapat memproduksi 3 liter ASI dalam 24 jam. Komposisi laktosa, protein dan lemak sangat bervariasi namun mencukupi kebutuhan bayi.

Kegiatan menyusui membutuhkan energi yang cukup besar. Selain untuk kebutuhan ibu, energi juga dibutuhkan untuk memproduksi ASI. Dalam 100 ml ASI terkandung 67-75 kilo kalori, sehingga ibu dengan bayi kembar yang memproduksi ASI hampir 2 liter per hari membutuhkan tambahan energi sebesar 1500 kilo kalori per hari. 

Kondisi malnutrisi dan dehidrasi pada ibu akan mengakibatkan jumlah ASI yang diproduksi berkurang. Karenanya, penting bagi ibu menyusui untuk makan dan minum dalam jumlah yang cukup.

Kondisi stres juga memengaruhi produksi ASI karena mengurangi kadar hormon oksitosin dan meningkatkan kadar hormon stres pada tubuh. Jadi, sebisa mungkin Anda tidak boleh stres, Moms. 

Ibu juga harus cukup istirahat. Kekurangan istirahat berpotensi menciptakan suasana penuh tekanan yang dapat memengaruhi proses menyusui. Selain mengatur makan dan minum serta waktu istirahat, ibu juga harus mengatur waktu menyusui, pergantian payudara dan posisi menyusui.

Bayi kembar dapat disusui secara simultan atau terpisah sesuai kebutuhan masing-masing bayi. Menyusui secara simultan lebih menghemat waktu dan memiliki keuntungan lain yaitu bayi yang lebih kuat hisapannya akan merangsang refleks aliran untuk kembarannya yang daya hisapnya lebih lemah. 

Tiga posisi menyusui yang biasa dipraktekkan saat bayi menyusu secara simultan yaitu:

- Double Football

Bayi dipegang seperti cara memegang bola disisi kanan dan kiri tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan badan bayi berbaring di bawah tangan ibu. 

- Double Cradle

Bayi dipegang seperti menyusui bayi tunggal, dimana ke-2 badan bayi menyilang di atas perut ibu. Posisi ini biasa digunakan pada ibu yang sudah berpengalaman dan bayi dapat mengontrol kepalanya dengan baik.

- Kombinasi football dan cradle (Posisi sejajar)

Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang lain dipegang dengan posisi cradle. Posisi ini biasa digunakan oleh ibu dengan bayi triplet atau lebih, sehingga bayi terbiasa dan mendapat asupan ASI yang cukup.

Ketiga posisi di atas dapat dengan mudah dipraktikkan, namun untuk pertama kali tetap membutuhkan pendampingan dari tenaga kesehatan.

Bila ibu dengan bayi kembar kembali bekerja, jangan lupa untuk memerah dan menyimpan ASI jauh sebelum ibu kembali masuk kerja. Setelah ibu bekerja, beri bayi ASI perah, dan ibu memerah ASI di kantor setiap 3-4 jam. Pengosongan payudara akan merangsang produksi ASI tetap dinamis, Moms. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini