Home
/
News

Uniknya Tradisi Tahunan “Seba Baduy”

Uniknya Tradisi Tahunan “Seba Baduy”
Suara29 April 2016
Bagikan :
Preview
| April 29, 2016 7:35 am



Masyarakat adat Baduy luar dan baduy dalam memiliki tradisi unik yang digelar setiap tahun , yakni “Seba Baduy”. Dalam tradisi ini warga akan mendatangi kantor pemerintahan setempat dengan membawa hasil penen sebagai bentuk persembahan.


Tahun ini, sebanyak 1.839 warga akan mengikuti tradisi yang akan digelar bulan depan. Mereka akan mendatangi Kantor Bupati Lebak dan Kantor Gubernur Banten sebagai ‘Bapak Gede’ atau kepala pemerintah daerah untuk menyerahkan hasil komoditas pertanian.

“Kegiatan seba baduy tahun ini akan dimulai pada hari Jumat-Minggu Tanggal 13 sampai 15 Mei 2016. Dimulai dari Kantor Kecamatan Leuwidamar sampai Ex- Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banten Opar Sochari di Serang, Kamis (28/4/2016)

Opar mengatakan, perayaan “Seba Baduy” sampai sekarang masih dipertahankan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy Dalam yang berpakaian khas putih-putih dan masyarakat Baduy Luar yang berpakaian hitam-hitam.

Ritual tahunan masyarakat adat Baduy tersebut menjadi salah satu objek wisata budaya di Banten yang sudah terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai mancanegara.

“Perayaan Seba merupakan bentuk silaturahim dengan kepala daerah yakni Bupati dan Gubernur sebagai “Bapak Gede” atau kepala pemerintah daerah. Mereka datang dengan membawa berbagai hasil bumi untuk diserahkan kepada ‘bapak gede’,” kata Opar.

Perayaan Seba Baduy, kata Opar, biasanya dilakukan setelah warga baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Kawasan masyarakat baduy dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana, saat ritual kawalu tersebut, biasanya tertutup bagi wisatawan atau pengunjung.

Menurut dia, untuk peserta atau anggota warga baduy yang akan mengikuti seba tahun ini yakni warga baduy luar sebanyak 1.752 orang dari 62 kampung, dan warga dari baduy dalam sebanyak 91 orang berasal dari 3 kampung. Sehingga jumlah warga baduy yang ikut semuanya sekitar 1.839 orang.

“Warga baduy yang ikut dalam seba itu semuanya laki-laki, karena perempuan dilarang ikut,” kata Opar.

Menurut Opar, Pemprov Banten akan mengangkat wisata budaya seperti “Seba Baduy” sebagai salah satu daya tarik pariwisata. Oleh kerena itu, Pemprov Banten akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk mempopulerkan upacara Seba Baduy tersebut.

“Kita akan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata agar Seba Baduy ini menjadi event berskala nasional yang digelar setiap tahun,” kata Opar.

Preview



 
populerRelated Article