icon-category Digilife

Jangan Langsung Percaya Email pakai Judul "Cara Sembuhkan Corona"

  • 27 Feb 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi. Foto: Webaroo / Unsplash)

Uzone.id -- Hidup di dunia serba digital memang sering memudahkan kita dalam mendapatkan informasi. Meski begitu, tetap wajib hukumnya untuk tetap mawas diri agar tidak lengah dan tanpa sadar mengklik kiriman email hanya karena isinya menghebohkan.

Menurut Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin, para hacker yang tersebar di berbagai negara masih akan terus memanfaatkan euforia atau momen-momen hype untuk melakukan serangan siber ke perangkat ponsel ataupun laptop pengguna.

“Cybertech pada 2020 ini menurut kami, para hacker akan menggunakan cara-cara yang lebih sederhana, yakni menyasar langsung ke pengguna ketimbang menyerang perusahaan,” ungkap Dony saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

Dia melanjutkan, “mereka itu memanfaatkan social engineering dan momen-momen besar dan ini akan terus berlanjut. Kalau lihat contoh yang belum lama ini, misal ajang Grammy Awards, atau gak usah jauh-jauh, virus corona juga dimanfaatkan ‘kan.”

Baca juga: WhatsApp, Ponsel Android dan Driver Laptop Masih Jadi Incaran Hacker

Salah satu contoh kejahatan siber adalah melalui phising yang masih menargetkan pesan berantai atau broadcast melalui aplikasi messaging seperti WhatsApp, Telegram, hingga email pengguna.

Bagi Dony, ada cara mudah yang dapat dihindari oleh pengguna, yakni mengabaikan pesan dengan iming-iming serba heboh, yang terkesan menggiurkan, atau yang memantik rasa penasaran apabila sumber atau file yang dikirim tak jelas formatnya.

“Harusnya kita sudah bisa menerka, kalau pesan yang isinya ‘Cara Melawan Corona’ atau ‘Tips Sembuhkan Corona’, itu sudah jelas memanfaatkan situasi dan isinya pasti tidak jelas, bisa malware atau phising. Gak usah diklik, dibuka, apalagi diunduh,” tukas Dony.

Dia melanjutkan, “apalagi yang sok informatif seperti ‘Inilah daftar pemenang Grammys’, atau ‘Selamat Kamu Pemenang Undian A’ lalu di situ disertakan link yang tak jelas sumbernya atau perintah untuk memberikan nomor PIN akun keuangan kita, itu sudah gak benar.”

Baca juga: 'Dari Kamar Sebelah' Sampai 'Katakan Amin', Ini 5 Ciri Pesan Hoaks

Dony memperingatkan, kalaupun si oknum peretas mengirimkan lampiran atau attachment di email, ada baiknya kita melihat dulu formatnya apa.

“Mereka sering membuat seolah-olah itu format dokumen padahal sudah disusupi malware atau spyware yang bisa memata-matai perangkat kita. Harus lebih berhati-hati lagi,” katanya.

Menurut Dony, ada baiknya jika ada momen heboh atau euforia besar, kita sebagai pengguna untuk selalu memperhatikan hal-hal yang dikirim oleh orang lain.

“Selalu recheck, baca ulang, dan pastikan terlebih dahulu soal informasi yang kita terima. Yang jelas kalau sudah berbau keuangan dan meminta informasi pribadi kita, jangan dipercaya karena mau seberapa besar perusahaan keuangan, gak ada satupun yang meminta informasi pribadi kita,” tutupnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini