icon-category Digilife

Hei Pengakses Konten Porno di Ponsel, Waspada Malware Makin Banyak

  • 17 Jun 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Konten pornografi menjadi salah satu cara yang paling disukai oleh penjahat siber untuk menjerat korban. Bahkan, jumlahnya semakin naik sejak dua tahun terakhir.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky, jumlah pengguna ponsel yang diserang konten pornografi tumbuh dua kali lipat pada tahun 2019.

Jumlah perangkat yang terinfeksi naik dari 16.699 di tahun 2018 menjadi 42.973 pada tahun 2019.

Banyak cara yang dilakukan oleh penjahat siber ini dalam menjerat korban melalui konten pornografi, mulai dari phishing, spam, malware dan bahkan berbagai ransomware.

Baca juga: Akun WhatsApp Dibajak? Jangan Cemas, Ikuti Langkah Ini

Bahkan pelaku kejahatan siber tidak berhenti beraksi dan terus memperluas vektor serangan hingga menyempurnakan metode yang digunakan.

Kaspersky memeriksa seluruh file yang disamarkan sebagai video porno serta paket instalasi terkait konten dewasa untuk Android. Selain itu mereka menjalankan 200 tag porno populer terhadap basis data ini.

Analisis menunjukkan hasil untuk 105 tag pada 2018 dan 99 tag pada 2019. Meskipun pada 2019 lebih sedikit tag digunakan untuk menyebarkan ancaman yang disamarkan sebagai porno, jumlah pengguna yang diserang terkait pornografi dan aplikasi tidak diinginkan justru mengalami peningkatan berlipat ganda.

Sebagian besar pengguna menjadi target aplikasi iklan yang terdeteksi sebagai AdWare.AndroidOS.Agent.f, dengan 35,18 persen pengguna seluler ditargetkan olehnya di tahun 2019.

Baca juga: Banyak Ransomware Serang UKM di Asia Tenggara

Jenis ancaman ini biasanya didistribusikan melalui berbagai program afiliasi, yang bertujuan untuk menghasilkan uang per instalasi atau pengunduhan aplikasi berbahaya oleh korban.

"Melihat fakta bahwa pengguna kini menjadi lebih mobile, para pelaku kejahatan siber pun berlaku lihat bahwa meskipun distribusi malware PC menurun, malware seluler terus mengalami peningkatan. Meskipun kami belum menyaksikan banyak perubahan dalam teknik yang digunakan oleh para pelaku kejahatan siber, statistik menunjukkan bahwa topik ini tetap menjadi sumber ancaman dan pengguna perlu menyadari hal itu," komentar Dmitry Galov, peneliti keamanan di Kaspersky.

Segera lah untuk mengambil langkah-langkah demi melindungi akses ke data berharga yang di simpan pada perangkat. Masyarakat tidak lagi dapat mengabaikan bagaimana serangan ini juga telah melanggar privasi pengguna - dengan kebocoran data dan menjual informasi pribadi di pasar gelap dengan biaya sangat
kecil.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini