Sponsored
Home
/
Technology

Pengamat Nilai Indosat Sudah Lelah Bersaing Banting Harga

Pengamat Nilai Indosat Sudah Lelah Bersaing Banting Harga
Preview
Kustin Ayuwuragil22 July 2017
Bagikan :

Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menilai, tindakan Indosat yang meminta pemerintah menetapkan batas bawah tarif internet bisa jadi menjadi indikasi bahwa operator itu sudah lelah dengan persaingan banting harga.

“Kalau di olah raga tinju, ini sudah lempar handuk. Ada indikasi sudah tidak kuat menghadapi persaingan banting-bantingan harga baik yang dilakukan dirinya sendiri maupun operator lain,” kata Heru kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/7) melalui pesan singkat.

Menurut Heru, Indosat sebenarnya tak perlu mengikuti banting-bantingan harga yang merusak pasar. Sebab, tak ada aturan apa pun yang mengharuskan mereka ikut menurunkan harga jauh di bawah produksinya.


“Sebenarnya tanpa aturan pun, kan tidak ada ketentuan bahwa mereka harus jual dengan sangat murah. Ya mereka seyogyanya mempelopori penawaran tarif yang tidak murah, minimal cost lah,” ujarnya.

Lagi pula, Heru menilai bahwa harga bukan satu-satunya alat persaingan dalam industri telekomunikasi. Operator bisa memainkan ketersediaan jaringan dan kualitas jika memang kalah di tarif.

“Jadi tidak serta merta soal harga bisa memenangi persaingan, tapi misalnya perlu diperhatikan kualitas. Harga terjangkau iya tapi tidak terlalu murah. Dan itu bisa dilakukan sebenarnya tanpa perlu ada aturan dari pemerintah,” Heru menjelaskan.


Soal promosi, Heru menilai bahwa hal itu perlu diatur ketat pemerintah. Selama ini, tarif promosi tidak diatur dengan baik sehingga merugikan operator yang ingin menarik lebih banyak pelanggan.

“Selama ini kan promosi bisa tahunan, dan merusak harga pasar. Harus diatur berapa lama, untuk apa, operator mana yang boleh dan seberapa rendah. Dengan diaturnya harga promosi, masyarakat membayar tarif normal,” pungkas dia.

Sekadar informasi, Indosat melayangkan surat kepada Menkominfo Rudiantara pada Senin (17/7). Dalam suratnya Indosat menilai persaingan tarif data saat ini sudah tidak sehat dan mengancam kelangsungan industri telekomunikasi.

Alasannya, harga layanan komunikasi data sangat rendah jauh di bawah harga produksi. Sehingga, pihaknya meminta dibuatkan aturan batas bawah untuk layanan data.

Berita Terkait

populerRelated Article