icon-category Startup

10 Tantangan yang Harus Dihindari Pengusaha Startup

  • 28 Apr 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Ekosistem Startup di Indonesia merupakan yang paling dinamis di Asia, bahkan Google dan Temasek memproyeksi jika ekonomi digital di Indonesia akan menjadi yang paling besar di Asia Tenggara. Dengan ribuan startup serta 6 Unicorns dan puluhan Centaurs, Indonesia semakin memancing perhatian para investor lokal maupun internasional untuk berinvestasi.

Perkembangan digitalisasi di Indonesia juga tak lepas dari pengaruh krisis kesehatan global semenjak 2020 lalu. Kenaikan jumlah pengguna internet mencapai 16 persen, pengguna sosial media naik sebesar 6,3 persen, dan juga kontribusi digitalisasi terhadap perekonomian Indonesia mencapai USD44 Miliar, naik 11 persen dari sebelumnya.

Namun, dibalik pertumbuhan dan popularitas startup-startup yang kini hadir di Indonesia, ada banyak pula tantangan yang harus dihadapi oleh para pengusaha ini.

Andi Saptari, Ketua Pelaksana BEKUP 2021 Tahap Accelerate/Bendahara Coworking ID, Senin (27/04), mengatakan jika, “data menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen startup gagal. Kegagalan ini dikarenakan berbagai macam faktor, mulai dari produk yang tidak sesuai dengan market, kurangnya pendanaan, rendahnya kualitas talent dan management, serta masih banyak lainnya.”

Data yang diambil dari CB Insights mengurutkan sepuluh alasan mengapa Startup mengalami kegagalan dan masalah-masalah ini la yang harus dihindari ketika merintis usaha startup, berikut diantaranya:

Product or service the market doesn’t need, produk atau service yang tidak diinginkan pasar menjadi faktor kegagalan yang paling sering terjadi dengan angka kegagalan mencapai 42 persen

Lack of Liquidity, atau kurangnya pendanaan, menjadi faktor kedua dengan 29 persen

Team Failure, kurangnya kualitas tim dalam sebuah startup menjadi kendala ketiga dengan kegagalan mencapai 23 persen

More Successful Competitors, banyaknya kompetitor yang lebih sukses dan lebih inovatif juga membuat beberapa startup gagal untuk bersaing, 19 persen.

Pricing or Cost Problem, masalah harga dan biaya juga menjadi faktor kegagalan dengan persentase sebesar 18 persen.

Bad user experience, pengalaman dari pengguna juga mempengaruhi masa depan dari kemajuan startup itu sendiri. Data mencatat jika review yang buruk dari pengguna menyebabkan kegagalan hingga 17 persen.

Lack of clear business model, model bisnis yang tidak transparan dan tak jelas menyebabkan 17 persen startup mengalami kegagalan.

Poor marketing, kualitas promosi yang rendah sering kali membuat startup tidak dilirik banyak pengguna, kegagalan karena faktor ini mencapai 14 persen.

Failure to respond to user message, kegagalan karena pihak startup tak bisa merespon pesan dari pengguna mencapai angka 14 persen.

Bad timing of product or service, pemilihan waktu yang tepat sangat penting juga untuk kelangsungan startup, data mencatat pemilihan waktu yang salah menyebabkan 13 persen kegagalan ketika merintis startup.

Namun, hal-hal yang menyebabkan kegagalan ini sebenarnya dapat dihindari dengan bantuan dan arahan yang tepat dari para expert maupun dukungan dari para stakeholder dalam membangun lingkungan entrepreneurship yang sesuai, kata Andi Saptari dalam acara virtual pembukaan Program BEKUP 2021, Selasa, 27/04.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini