Sponsored
Home
/
Digilife

125 Juta File Berbahaya Disebar Selama 2023, Sasar Pengguna Windows

125 Juta File Berbahaya Disebar Selama 2023, Sasar Pengguna Windows
Preview
Vina Insyani12 December 2023
Bagikan :

Uzone.id – Sistem keamanan siber Kaspersky menemukan fakta bahwa penyebaran file berbahaya sepanjang tahun ini naik 3 persen dibandingkan tahun 2022 lalu. 

Setidaknya 125 juta file terdeteksi oleh sistem keamanan siber dimana isinya merupakan file berbahaya. Rata-rata sebanyak 411 ribu file berbahaya disebar oleh penjahat siber setiap harinya dengan target utamanya adalah Windows.

“Windows terus menjadi target utama serangan siber, menyumbang 88 persen dari seluruh data berisi malware yang terdeteksi setiap hari,” kata Kaspersky dalam laporannya, Senin, (11/12).

File-file ini kebanyakan menyamar menjadi file berbentuk PDF dan Microsoft Office, dimana file dokumen berbahaya ini meningkat sebesar 53 persen. Pertumbuhan yang signifikan ini terjadi karena modus PDF Phishing yang banyak digunakan setahun ke belakang.

“Musuh terus mengembangkan malware, teknik, dan metode baru untuk menyerang organisasi dan individu. Jumlah kerentanan yang dilaporkan juga meningkat setiap tahunnya, dan pelaku ancaman termasuk kelompok ransomware akan mengambil kesempatan tanpa ragu-ragu,” kata Vladimir Kuskov, Kepala Penelitian Anti-Malware Kaspersky.

Malware Trojan jadi malware yang paling banyak ditemukan dalam file-file berbahaya, dimana para penjahat siber bisa mengendalikan perangkat korban dari jarak jauh untuk mengirim, menerima, mengeksekusi, dan menghapus file, serta mengumpulkan data rahasia hingga mencatat aktivitas komputer.

Kaspersky menambahkan, salah satu faktor yang mendorong penyebaran file-file berbahaya adalah perkembangan AI yang disalahgunakan untuk menyerang calon korban. Contohnya, penjahat siber membuat pesan berisi phising menggunakan AI agar isi pesan tersebut lebih menyakinkan.

Phishing masih menjadi musuh pengguna internet saat ini, oleh karena itu semua orang diminta untuk tidak mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya. 

Selain itu, warga internet juga dianjurkan agar tidak mengklik link apapun dari sumber yang tidak dikenal, membuat kata sandi berbeda untuk setiap akun dengan kombinasi yang unik, dan mengupdate pembaruan. 

Organisasi dan lembaga-lembaga juga dianjurkan untuk selalu memperbarui perangkat lunak semua perangkat, tidak mengunduh software bajakan dan menggunakan kata sandi yang kuat.

populerRelated Article