icon-category News

'3.000 Anak Terindikasi Terlibat Jaringan Prostitusi untuk Gay'

  • 09 Sep 2016 WIB
Bagikan :
alt-img

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut sedikitnya ada 3.000 anak terindikasi terkait dengan jaringan prostitusi anak untuk kaum gay seperti yang diungkap Bareskrim Polri di Bogor. Hal ini disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise saat mengunjungi Puskesmas Ramah Anak di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9).

Terkait dengan jumlah anak yang terindikasi terlibat jaringan ini, Yohana mengakui sebelumnya telah diungkap Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tahun lalu. Sekarang hal ini mulai terbongkar dengan terungkapnya kasus di Bogor.

Saat ini Polri masih terus menyelidiki dan mendalami apakah ke 3.000 anak tersebut memiliki keterkaitan dengan jaringan prostitusi yang diungkap di Bogor itu. “Saya berharap, ke depan jaringan ini harus dideteksi benar agar pihaknya bisa melihat berapa jumlah sesungguhnya anak-anak yang terlibat dan harus diamankan agar tidak memengaruhi anak-anak yang lain,” katanya.

Terkait dengan terungkapnya kasus ini, ia menyampaikan tugas kementeriannya tetap memperkuat sosialisasi bersama kementerian terkait, organisasi perempuan termasuk dengan media massa. Supaya orang tua menjaga dan jangan abai dengan anak-anaknya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga telah membuat draf RUU Pengasuhan Keluarga. Dia mengatakan semoga RUU akan disetujui dan disahkan menjadi Undang undang. Sehingga bisa digunakan untuk melihat peran dan fungsi keluarga dalam mengasuh anak anaknya.

Sekaligus juga sanksi sosial yang mungkin diberikan kepada keluarga bilamana mereka tidak memperhatikan anak- anaknya. Ia juga berharap Undang Undang ini akan efektif untuk melindungi anak- anak ke depan.

Terkait anak-anak yang menjadi korban prostitusi para gay, ia juga berkoordinasi dengan Kemensos agar anak-anak yang menjadi korban ini mendapatkan pendampingan psikologis yang semestinya. Juga memastikan mereka tidak mendapatkan kekerasan psikis lagi. “Bahkan saya juga meminta agar anak-anak ini secepatnya dipulihkan agar bisa segera kembali ke bangku sekolah,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini