icon-category Digilife

43 Persen Karyawan Kerap Lalai, Berujung Pada Ancaman Siber

  • 22 Jul 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Laporan dari sebuah perusahaan keamanan menunjukkan jika sebanyak 43 persen karyawan kerap lalai dan melakukan kesalahan fatal. Kesalahan itu bisa berujung pada ancaman keamanan siber di perusahaan, bahkan untuk keamanan dirinya di dunia maya.

Masih ingat aksi peretasan yang terjadi di Twitter kemarin? Twitter mengakui jika aksi tersebut dikarenakan adanya akses ilegal yang disebabkan oleh kelalaian salah satu karyawan internal Twitter. Metode social engineering digunakan hacker dengan memanfaatkan kelalaian karyawan Twitter untuk mengakses sistem mereka.

Ini merupakan salah satu bukti nyata kebenaran dari hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan keamanan Tessian. Mereka menyebut jika 43 persen karyawan pasti pernah berbuat salah dan menyebabkan keamanan perusahaan mereka terancam.

Dalam laporan Tessian itu, seperempat dari para karyawan yang menjadi responden mengakui bahwa mereka pernah meng-klik link dari email yang ternyata adalah sebuah phishing. Hal ini dikarenakan 47 persen dari mereka membaca judul yang cukup menarik dan tidak mencurigakan.

Selain itu, sekitar 43 persen juga menganggap jika email phishing yang pernah mereka buka dan klik link terlihat sangat asli. Sedangkan 41 persennya mengaku jika email tersebut dipercaya berasal dari petinggi dari manajemen sebuah brand ternama.

Temuan yang mengejutkan lainnya. Ternyata karyawan di perusahaan teknologi pun tidak lepas dari jeratan email phishing. Sebanyak 47 persen responden mengaku pernah mengklik link dalam sebuah email phishing. Sedangkan karyawan dari industri perbankan dan keuangan ada sekitar 45 persen yang pernah tertipu.

Tessian juga mengungkap jika sebanyak 58 persen karyawan mengaku pernah mengirim email ke orang yang salah. 17 persen di antaranya mengirimkan email ke pihak luar. Akibatnya, seperlima dari responden mengaku jika perusahaan mereka sampai kehilangan klien karena salah mengirimkan email. Sedangkan sebanyak 12 persen responden mengaku kehilangan pekerjaan karena kesalahan tersebut.

"Setengah dari karyawan perusahaan yang berusia 18 sampai 30 tahun, mengaku pernah melakukan kesalahan yang mengakibatkan ancaman pada keamanan perusahaan. Sedangkan mereka yang berusia di atas 51 tahun hanya 10 persen yang melakukan kesalahan itu," ujar CEO dan co-founder Tessian, Tim Saddler.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini