Sponsored
Home
/
Health

5 Tips Bicarakan Seks Dengan Pasangan Tanpa Canggung

5 Tips Bicarakan Seks Dengan Pasangan Tanpa Canggung
Preview
Ajeng Quamila04 February 2017
Bagikan :

Anda mungkin berpikir bahwa setelah sah menjadi sepasang suami-istri, Anda berdua akan saling terbuka, santai, dan nyaman untuk membicarakan seks. Kebetulan juga Anda telah lama menyimpan satu fantasi seks yang ingin dicoba bersama pasangan. Lagipula, merujuk nasihat dari artikel-artikel seks di majalah, “Kunci untuk kehidupan seks suami istri yang fantastis dan memuaskan adalah komunikasi pasangan yang jujur dan terbuka.”

Kenyataannya, bayangan tentang bicara soal apa yang Anda inginkan di tempat tidur kepada pasangan Anda bikin bulu kuduk merinding duluan. Seks adalah topik yang sensitif. Tak jarang banyak pasangan yang memilih untuk bungkam karena takut fantasinya dianggap aneh, atau sekadar tidak ingin menyingggung perasaan satu sama lain.

Pola pikir seperti inilah yang diam-diam menjadi penyebab utama mengapa lama-kelamaan banyak pasangan jadi tidak puas dengan satu sama lain, yang akhirnya menjalar ke urusan rumah tangga lainnya. Tidak terdengar seperti rumah tangga yang ideal, bukan?

Sebenarnya, obrolan seks suami istri tak perlu se-njelimet ini. Layaknya menjalin komunikasi yang efektif di luar kamar tidur, ada beberapa pedoman penting untuk berkomunikasi di ranjang. Dan jika Anda melakukannya dengan benar, ngobrolin seks secara blak-blakan dengan pasangan benar-benar dapat menggenjot kualitas kehidupan seks sekaligus juga memperkuat keintiman Anda berdua.

Begini caranya membahas seks dengan pasangan

1. Anda harus tahu dulu apa yang Anda ingin bicarakan

Pikirkan baik-baik tentang apa yang Anda inginkan, apa yang menjadi masalah (jika ada). Misalnya, jika dulu manuver andalannya mampu membawa Anda orgasme namun sekarang tidak, atau jika ada perubahan terhadap apa yang Anda suka — termasuk soal frekuensi bercinta. Karena jika Anda tidak menyuarakan pendapat dan/atau kekhawatiran Anda, bagaimana ia bisa tahu?

Tapi, usahakan untuk lebih spesifik tentang apa yang Anda ingin katakan dan rangkai kata dengan baik, sehingga Anda dapat membantu pasangan Anda untuk lebih baik mengerti kebutuhan Anda. Apa yang Anda akan sampaikan haruslah menunjukkan bahwa Anda sedang berupaya menjalin kerjasama demi meningkatkan kualitas kehidupan seks Anda berdua, bukan sekadar melontarkan keluhan untuk mempreteli kekurangan pasangan di ranjang. Pikirkan tentang apa yang Anda rasakan jika perannya dibalik.

2. Jangan diungkit di kamar tidur

Bicara blak-blakan tentang kebutuhan seksual Anda sedari awal selalu menjadi solusi terbaik. Tapi spontanitas ada tempatnya, dan membicarakan seks sesaat akan atau sesudah bercinta bukanlah waktu terbaik untuk menunjuk kesalahan atau membedah performa pasangan di tempat tidur (kecuali jika Anda memang hanya ingin memujinya). Ini adalah momen di mana kita berada di titik terlengah kita. Karena jika Anda menyudutkan pasangan dengan tiba-tiba saat ia lengah, Anda justru membuatnya gusar dan cepat berkilah membela diri.

Pastikan bahwa kedua belah pihak sudah siap lahir batin untuk mendiskusikan kebutuhan mereka, berikan sinyal ajakan untuk khusus berdiskusi empat mata agar masing-masing memiliki cukup waktu untuk memikirkan apa yang ingin disampaikan. Dan jangan mendiskusikannya di kamar tidur. Kamar tidur harus menjadi tempat pelarian intim untuk istirahat, bukan tempat untuk gontok-gontokan masalah.

Juga, sadari bahwa obrolan tentang seks suami istri dapat berlanjut lebih dari satu percakapan. Anda berdua tidak harus menyelesaikan semua topik dalam satu sesi diskusi. Obrolan tentang seks harus dijadikan topik percakapan sehari-hari dalam rutinitas sepasang suami istri — bahkan jika itu bukan hal yang biasa Anda bicarakan.

3. Jamin kenyamanan saat berdiskusi

Sebelum mulai berdiskusi, buat suatu jaminan agar Anda merasa aman dan tidak terbebani saat mengungkapkan isi hati Anda, misalnya berjanji agar tidak menertawakan atau ngobrol dengan persyaratan hanya empat mata, tanpa kehadiran handphone atau di saat anak-anak sudah tidur.

Hormati pula perbedaan minat seksual. Urusan setuju tidak setuju untuk melakukan aktivitas tertentu, Anda bisa berkompromi dan bertukar pendapat. Tapi, jangan pernah mengabaikan atau menolak mentah-mentah usul pasangan Anda.

4. Jangan mengkritik

Rancang tema percakapan sedemikian rupa sehingga subyek utamanya adalah Anda. Tapi, lembutlah saat berbicara dengan mengandaikan bahwa pasangan Anda juga menginginkan yang terbaik untuk Anda berdua. Misalnya, “I love you, dan aku ingin merasa lebih intim denganmu. Bukannya kamu salah, tapi ini lebih kepada apa yang aku inginkan. Tapi aku juga butuh masukan dari kamu.” Jangan pula mengatakan: “Kita perlu bicara soal kehidupan seks kita yang suram” atau “Kalau kamu cinta aku, kamu pasti mau melakukan blablabla untuk aku.”

Jangan menuding dan jangan membuat asumsi. Cukup jelaskan dengan gamblang apa yang Anda rasa menjadi masalah dalam kehidupan seks Anda berdua, dan tanyakan balik pada pasangan apakah ia juga menyadari hal yang sama. Begitu sudah tiba saatnya bagi pasangan Anda untuk mengungkapkan isi hatinya, dengarkan tanpa menyela. Biarkan pasangan Anda berbagi apa yang dia inginkan dari Anda juga. Ingat, seks adalah jalur dua arah. Dengan begitul, Anda akan merasa lebih terdukung dan terhubung satu sama lain.

5. Berikan pujian saat di ranjang

Ketika bercinta, minta umpan balik dari pasangan mengenai manuver yang Anda lakukan, apakah ia suka atau tidak. Setiap kali Anda mengajukan pertanyaan atau melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya, tunggu reaksi pasangan Anda. Anda juga dapat meminta pasangan untuk membimbing bagaimana/apa yang sebaiknya Anda lakukan. Dengan cara ini Anda dapat menghindari kritik negatif tentang aksi Anda.

Jika Anda menyukai apa yang sedang dilakukan oleh pasangan Anda, berikan pujian on the spot. Tak apa, pujian dan penguatan positif secara vokal selama seks justru sangat direkomendasikan. Pujian akan mendorongnya untuk lebih bersemangat dan meneruskan apa yang ia lakukan, yang pada akhirnya juga akan berbuah manis untuk Anda. Anda juga dapat memberi tahu pasangan Anda 10 hal yang Anda benar-benar suka tentang dia, misalnya, sebagai foreplay.

Pada akhirnya, penting untuk saling menghormati setiap komunikasi dan saran/bimbingan yang dicetuskan oleh pasangan Anda. Ini akan membantu membangun kepercayaan antara Anda. Hal ini juga melatih kemantapan komunikasi seksual antara Anda berdua, sehingga kualitas keintiman Anda di dalam dan luar kamar tidur juga meningkat.

populerRelated Article