icon-category Digilife

90 Persen Data Pengguna LinkedIn Bocor, Dijual Hacker

  • 30 Jun 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Data sekitar 90 persen pengguna LinkedIn diduga bocor dan diklaim bisa diakses oleh Hacker. Data-data yang dimaksud adalah informasi pribadi para pengguna LinkedIn yang seharusnya tidak tereskpos ke publik.

Dilansir melalui BGR, Rabu, 30 Juni 2021, hal ini terungkap dari informasi yang dipaparkan oleh RestoreSecurity. LinkedIn menyebut setidaknya ada 756 juta pengguna LinkedIn di seluruh dunia. Ini artinya, sebanyak 90 persen data yang tersebar melibatkan sekitar 700 juta akun pengguna.

RestoreSecurity menyebut jika data-data tersebut telah diperjualbelikan di sebuah forum dark web. Hacker yang menjajakan hal tersebut mengaku memiliki sekitar 700 juta database pengguna LinkedIn. Sebagai bukti, mereka memaparkan sekitar satu juta data pengguna LinkedIn kepada pembeli yang berminat.

Baca juga: Tips LinkedIn Supaya Dilirik Perusahaan Lain

Informasi tersebut ternyata berisi banyak hal yang cukup penting. Misalnya nama lengkap, alamat email, nomor telepon, alamat rumah, detail pengalaman kerja, dan alamat akun media sosial.

Tim RestoreSecurity mengatakan telah mengecek data-data tersebut dan dipastikan keasliannya. Bahkan data-data tersebut diklaim merupakan informasi terbaru yang diposting pengguna. Banyak dari mereka yang telah memperbaharui profilnya sekitar tahun 2020 atau 2021.

Peretas yang menjual data LinkedIn yang bocor tidak segan-segan mengungkapkan metodenya untuk mendapatkan data tersebut. Mereka memberi tahu RestorePrivacy bahwa metode yang digunakan untuk mengambil data-data tersebut adalah dengan mengeksploitasi API LinkedIn.

Baca juga: Cermat Kelola Pengeluaran Digital Agar Tak Boros

Sementara itu, LinkedIn mengaku masih menyelidiki isu tersebut. Namun dalam analisa awal disebutkan jika data tersebut mencakup informasi yang memang tersedia untuk publik di LinkedIn, ditambahkan dengan data-data dari sumber lain.

"Ini bukan pelanggaran data LinkedIn dan penyelidikan kami telah menetapkan bahwa tidak ada data pribadi anggota LinkedIn yang terpapar. Namun begitu mengambil data dari LinkedIn merupakan pelanggaran terhadap Ketentuan Layanan kami dan kami terus berupaya untuk memastikan privasi anggota kami terlindungi," ujar pihak LinkedIn, seperti dikutip BGR.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini