icon-category Digilife

Ada Hacker yang Getol Retas Informasi Soal Vaksin Virus Corona

  • 17 Apr 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Seorang pejabat cybersecurity FBI mengatakan bahwa ada kelompok hacker asing yang berhasil meretas sistem lembaga yang melakukan penelitian perawatan untuk Covid-19.

Peretas yang diduga berasal dari pemerintah asing, ini mencoba mengambil informasi terkait adanya gejala penyakit pernafasan yang terkadang fatal karena mutasi virus corona tersebut.

 

Deputi Asisten Direktur Investigasi Biro Federal Tonya Ugoretz mengatakan kepada para peserta dalam diskusi panel online yang diselenggarakan oleh Institut Aspen bahwa biro tersebut telah melihat peretas yang didukung oleh negara mencari-cari di sekitar sektor kesehatan AS juga.

"Kami tentu saja telah melihat kegiatan pengintaian, dan beberapa intrusi, ke dalam beberapa lembaga tersebut, terutama yang secara publik mengidentifikasi diri mereka sendiri sedang mengerjakan penelitian terkait Covid-19,” katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: Jantung Nyaris 'Copot' Kena Zoombombing Gambar Porno

Ugoretz tidak menyebutkan nama negara tertentu dan dia tidak mengidentifikasi perusahaan atau institusi yang ditargetkan. Dia mengatakan masuk akal bagi organisasi yang bekerja pada perawatan yang menjanjikan atau vaksin potensial yang mengembar-gemborkan pekerjaan mereka di depan umum.

Namun, dia berkata, "Sisi buruknya adalah bahwa hal itu membuat mereka menjadi tanda bagi negara-bangsa lain yang tertarik untuk mengumpulkan detail tentang apa yang sebenarnya mereka lakukan dan bahkan mungkin mencuri informasi hak milik yang dimiliki lembaga-lembaga itu."

Ugoretz mengatakan bahwa peretas yang didukung negara sering menargetkan industri biofarmasi.

Potensi bagi peretas untuk menargetkan penelitian dan institusi kesehatan yang terkait dengan perawatan dan vaksin coronavirus telah berada di radar pejabat keamanan siber AS sejak dimulainya wabah, yang dimulai di Cina akhir tahun lalu.

Bulan lalu, Reuters mengidentifikasi dua upaya independen oleh berbagai kelompok peretasan yang didukung negara untuk menembus Organisasi Kesehatan Dunia, yang membantu mengatur tanggapan global terhadap epidemi tersebut.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini