Kenapa Pengguna Kartu SIM Pascabayar di Indonesia Sedikit Banget?

25 October 2019 - by

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Uzone.id - Jumlah masyarakat Indonesia pengguna kartu SIM pascabayar masih sangat sedikit, dibandingkan pemakai kartu SIM prabayar. Hal ini disampaikan Chief Premium Segment XL Axiata, Octavia Kurniawan, yang akrab disapa Oki dalam peluncuran paket myPRIO Talk+ di Jakarta, Jumat (24/10).

Oki menegaskan, “Sebenarnya di Indonesia, pasar pascabayar itu relatif kecil. Secara kontribusi, itu masih sekitar delapan persen.”

Advertising
Advertising

Dibandingkan negara-negara lain, pengguna kartu SIM pascabayar di Indonesia masih kecil. Oki mengambil contoh Thailand dan Malaysia. Oki menyampaikan bahwa di dua negara itu, komparasi pascabayar dan prabayar sekitar 50 berbanding 50, alias seimbang.

Menurut Oki, ada beberapa alasan terkait jumlah pengguna kartu SIM Pascabayar di Tanah Air masih sedikit.

Baca juga: XL Axiata Luncurkan MyPRIO Talk+, Apa Sih Itu?

Pascabayar susah diakses

Dibandingkan dengan kartu SIM prabayar, pascabayar sangat susah diakses. Ketersediaan produk masih sangat terbatas.

Registrasi pascabayar dianggap ribet

Banyak orang menilai bahwa meregistrasi pascabayar sangat kompleks.

“Untuk bisa registrasi pascabayar, konsumen harus datang ke gerai-gerai khusus, misalnya XL Center, harus punya credit card, misalnya, harus punya bank account untuk bisa melakukan pembayaran, dan kalau pun mau ubah metode penbayaran itu sulit,” ujar Oki.

Baca juga: Gokil, Video Klip Terbaru Selena Gomez Direkam Pakai iPhone 11 Pro

Pascabayar dinilai mahal

Banyak persepsi yang menyebutkan bahwa pascabayar itu lebih mahal dan akan ada tagihan membengkak setiap bulan, karena tidak bisa mengontrol tagihan.

Padahal, menurut Oki, pascabayar relatif hampir sama dengan prabayar. Oki mencontohkan pengunaan produk XL Prioritas paket Silver, Rp 100 ribu sebulan.

“Kalau misalnya dia meregister untuk produk yang Silver, 100 ribu sebulan, sudah pasti tagihannya adalah sebulan. Itu (tagihan) tidak mungkin lebih dari Rp 100 ribu. Kalau mau lebih bisa, atas permintaan pelanggan,” ujar Oki.

Baca juga: Instagram dan Facebook Bakal Menandai Berita Hoaks

Profit yang diterima partner operator relatif kecil

Alasan lain pengguna pascabayar di Indonesia masih sedikit, yaitu terkait profit.

“Ini lebih ke arah dari sisi selling, penjualan, karena pengguna pascabayar ini relative kecil, otomatis profit yang diterima oleh partner yang jual juga kecil,” kata Oki.

Partner yang dimaksud, dalam konteks jaringan penjualan. “Itu ada pasar tradisional, dealer, retail outlet, modern retail, ada e-commerce,” ujar Oki.