10 Game PlayStation 4 Terbaik Tahun 2016 Versi Tech in Asia Games

pada 7 tahun lalu - by

Akhirnya kita sampai ke penghujung tahun 2016. Seperti tahun-tahun sebelumnya,Tech in Asia Gamesselalu menyajikan kamu dengan ringkasan-ringkasangameterbaik yang dirilis tahun ini berdasarkan platform dan genre. Untuk tahun ini, kami membuka seri artikel terbaik 2016 dengan jajarangameterbaik untuk PS4.

Baca juga jajarangamePS4 terbaik tahun 2015 dari kami!

Tahun 2016 masih merupakan tahun gemilang bagi Sony dengan PS4. Belum lama ini mereka menembus angka penjualan sebesar 50 juta unit untuk PS4. Selain itu, tahun ini juga menjadi saksi dari dirilisnyaPS4 versi Slim dan Pro, serta menjadi momen di mana penantian bertahun-tahun untuk beberapa judul akhirnya terjawab.

Di tahun yang luar biasa bagus untuk Sony maupun pemilik PS4 ini, apa sajagameterbaik yang kira-kira bisa kamu dapatkan? Temukan jawabannya di bawah ini.


Uncharted 4: A Thief’s End

Naughty Dog menutup kisah Nathan Drake dengan dentuman besar melaluiUncharted 4.Game actiondengan unsur cerita yang sangat kuat ini masih akan membawamu dalam petualangan seru dan menegangkan. Bedanya, kali ini Nathan Drake akan kebagian teman baru yaitu kakaknya yang telah lama hilang, Samuel Drake (disuarakan oleh Troy Baker).

Petualangan dalamUncharted 4: A Thief’s Endterasa lebih besar dan padat dibandingkangame Unchartedsebelumnya.Gameini juga memiliki durasi paling panjang dibanding dengantigagameawal seriUnchartedyang pertama kali dirilis untuk PS3.

Mengutip kalimat dari majalahgameasal Inggris,Edge, kata “sayang” adalah kosakata dari seluruh bahasa di dunia yang paling sempurna menggambarkanUncharted 4. “Sayang” dalam arti positif sekaligus sedikit negatif, karena akhirnya kita semua disajikan dengan penutup yang epik, memberikan perasaan senang sekaligus rasa perpisahan kepada seri yang pertama hadir hampir sepuluh tahun lalu di hadapan kita.

Review Uncharted 4: A Thief’s End– Pemburu Petualangan


Dark Souls III

SeriSoulsbuatan From Software kembali hadir lagi tahun ini setelah eksistensinya digantikan olehBloodbornetahun lalu. Masih menyajikan hiburan ekstrem bagigameryang  suka tantangan,Dark Souls IIImemuaskan banyak penggemar yang cukup kecewa denganDark Souls II, pendahulu yang tidak digarap oleh kreatornya langsung, Hidetaka Miyazaki.

Dark Souls IIImenyajikan para pemainnya dunia fantasi gelap dan cara penyampaian cerita yang sangat terbuka untuk dimaknai dengan berbagai pemahaman. Jika kamu termasukgameryang suka dengangameplayyang detail dan kompleks,Dark Souls IIIjelas merupakangameyang sempurna untuk kamu.

Review Dark Souls III– Membara Tanpa Ampun


DOOM

Game shooterlegendaris ini lahir kembali di tahun 2016 dengan tampilan dangameplaymodern, namun tetap mempertahankan apa yang membuat seri klasiknya begitu digemari banyakgamer. Kamu akan disajikan dengan aksi brutal yang membawamu ke aksi tembak menembak menghabisi iblis, dari planet Mars sampai terjun ke neraka langsung!


Overwatch

Overwatchbisa dibilang merupakan salah satu fenomena paling populer yang hadir di tahun 2016.Game shooter multiplayerkompetitif buatan Blizzard ini tidak hanya menyajikangameplayseru, tapi juga karakter-karakter yang sangat menarik untuk diikuti latar belakangnya.

Review Overwatch– Semua Bisa Jadi Pahlawan


Final Fantasy XV

Penantian sepuluh tahun semenjakgameini diumumkan untuk PS3 dengan judulFinal Fantasy Versus XIIIakhirnya terbayar sudah.Final Fantasy XVhadir di penghujung tahun 2016 dan sukses memukau para penggemar seri ini.

Final Fantasy XVdibuka dengan kalimat yang menyatakan kalaugameini adalahFinal Fantasyyang cocok untuk penggemar lama ataupun baru, dan Square Enix sukses membuktikannya. Dengangameplayyang jauh lebihactiondaripadaFinal Fantasyklasik,Final Fantasy XVmembawa pemain keroad trippenuh nuansabromancebersama Pangeran Noctis dan tiga kawan sekaligus pengawalnya.

Review Final Fantasy XV– Habis Gelap Terbitlah Terang


The Last Guardian

JikaFinal Fantasy XVmemaksa kita untuk menunggu selama sepuluh tahun, makaThe Last Guardian“hanya” membuat kita menunggu selama tujuh tahun sejak diumumkan pada E3 2009 lalu. Untungnya penantian tersebut juga terbayar dengan memuaskan.

The Last Guardianmerupakangameketiga dari tim Gen Design (sebelumnya Team Ico) yang dipimpin oleh Fumito Ueda. Layaknya duagamemereka sebelumnya,IcodanShadow of the Colossus,The Last Guardianmenyajikan petualangan unik dan orisinal, penuh dengan nilai seni di dalamnya.

Masih sama juga dengan pendahulunya,The Last Guardianjuga memiliki banyak kekurangan, namun semua itu terbayar dengan kesan emosional dan personal yang disajikangameini.

Review The Last Guardian– Seni Tidak Butuh Validasi


Battlefield 1

Ketika “pesaingnya”,Call of Duty, membawa pemain ke masa depan yang lebih jauh denganCall of Duty: Infinite Warfare, EA dan DICE malah membawa kita semua ke awal abad 20 denganBattlefield 1.Gameini membawa pemainnya ke perang besar dan mendebarkan berlatar sejarah Perang Dunia I.

Di sini, pemain disajikan dengan aksi yang penuh dengan teknologi perang masa transisi. Kamu bisa menemukan tentara yang berjuang di atas kuda bersenjatakan pedang, dan di saat bersamaan ada juga pasukan Angkatan Udara dengan pesawat yang dilengkapi senjata api berbahaya.Battlefield 1juga terasa ramai berkat modemultiplayeryang mengizinkan 64 pemain untuk bertempur di medan sama secara bersamaan.

Review Battlefield 1– Sebuah Kisah tentang Perang


Titanfall 2

Titanfallhadir kembali dengan sekuel yang memperbaiki kekurangan-kekurangan daripendahulunya. Di sekuel ini, Respawn Entertainment kembali menghadirkan peperangan modern dengan ruang gerak yang bebas dan juga robot-robot besar yang meramaikan suasana.

Titanfall 2juga membawa perubahan positif dengan hadirnya modesingle player. Mode baru ini memberikan pemain kemampuan yang mengizinkanTitanfall 2memiliki desain level yang tidak akan kamu temukan digame shootermodern lainnya.

Review Titanfall 2– Dua Lebih Baik daripada Satu


Inside

Insideadalahgameterbaru dari Playdead, developer yang menyajikan kita dengangame indielegendaris,Limbo. Cukup mirip denganLimbo,gameini menyajikan petualanganpuzzle platformerdengan kesan gelap dan penuh misteri.

KetikaLimbodirilis,gameini sukses menampilkan gaya visual baru yang kemudian menjadi inspirasi dari banyak karya buatan developer lain. Namun, melaluiInsidesepertinya Playdead hendak menunjukkan hal baru yang akan cukup sulit ditiru karena grafis darigameini memiliki karakteristik unik tersendiri.

Dengan animasi yang tampak sangat halus tapi penuh detail di atas unsur minimalisme,Insidemembawa pemain ke sebuah pengalaman yang tampak begitu indah meskipun memiliki tona warna yang monoton. Sebuah pengalaman singkat yang wajib dicoba semua orang.

Review Inside– MenyempurnakanLimbo


Odin Sphere: Leifthrasir

Odin Sphere: Leifthrasiradalahremakedariaction RPGbuatan Vanillaware yang dirilis untuk PS2.Remakeuntuk PS3, PS4, dan PS Vita ini menghadirkan tampilan yang lebih tajam, animasi yang lebih halus, serta pengalaman keseluruhan yang membuatgameini tetap pantas dimainkan pemain yang telah menyelesaikan versi PS2, dan juga menjadi opsi sempurna bagigameryang belum menjajal versi klasiknya.

Odin Spherememiliki grafis ala Vanillaware yang penuh warna. Tidak hanya itu saja,gameini juga memiliki cerita yang menarik dengan skrip yang puitis layaknya sebuah drama. MemainkanOdin Sphere: Leifthrasirbetul-betul terasa seperti menonton pertunjukan seni yang indah.

Review Odin Sphere: Leifthrasir– Derita Cinta Tiada Akhir


DemikianlahgamePS4 terbaik tahun 2016 versiTech in Asia Games. Apakahgamefavorit kamu juga masuk? Kalau tidak, apagamePS4 favoritmu? Sampaikan langsung di kolom komentar.

(Diedit olehIqbal Kurniawan)

The post10GamePlayStation 4 Terbaik Tahun 2016 VersiTech in Asia Gamesappeared first onTech in Asia Indonesia.