5 Pekerjaan Ini Bakal Terancam Kalau ChatGPT Makin Canggih

03 February 2023 - by

Uzone.id – ChatGPT sudah membuat semua gempar karena kecanggihan AI dalam bentuk chatbot. Tak hanya warganet yang kagum, sekelas Google pun ikut panik karena chatbot ini bisa jadi ancaman bagi dominasi mereka.

Diluncurkan November tahun lalu, ChatGPT sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan, dari yang awalnya hanya digunakan untuk mencari tahu informasi, dominasi chatbot AI ini ternyata bisa mengancam berbagai pekerjaan jika menguasai beberapa industri.

Advertising
Advertising

Alhasil, keberadaan ChatGPT (dan berbagai teknologi AI lainnya) bisa membuat beberapa pekerjaan terancam.

Baca juga: Begini Cara Pakai ChatGPT, Bisa Kerjakan Tugas dan Ujian?

Namun, perlu diketahui kalau ini masih sebuah pendapat dan prediksi. Hanya waktu yang akan menentukan seberapa besar dampak AI terhadap orang, pekerjaan, bisnis, dan industri.

 Apa saja industri yang akan terancam dengan kehadiran bot AI seperti ChatGPT? Berikut beberapa diantaranya.

Pendidikan (Guru, Dosen, Penguji dkk)

Pengcheng Shi, dekan Ilmu Komputasi dan Informasi dari Rochester Institute of Technology mengatakan kalau ChatGPT bisa dengan mudah menjadi pengajar di kelas.

Ia menyebutkan kalau ChatGPT ini cocok untuk tingkat sekolah menengah atau atas karena kelas-kelas tersebut biasanya memperkuat keterampilan yang dipelajari selama sekolah dasar.

“Meski masih memiliki bug dan ketidakakuratan dalam hal pengetahuan, ChatGPT ini bisa dengan mudah diperbaiki. Pada dasarnya, kalian hanya perlu melatih chatbot AI ini,” katanya kepada New York Post, dikutip Jumat, (03/02).

Untuk sekolah menengah ke atas, guru manusia kemungkinan besar diperlukan karena adanya kerumitan dalam silabusnya. Namun, secara teori, ChatGPT ini masih bisa mengajar di kelas manapun.

Perbankan dan Keuangan

Jika jobdesk kalian banyak berhubungan dengan formula excel, kemungkinan besar chatbot AI mengambil posisi tersebut.

Shi menjelaskan kalau pekerjaan berhubungan dengan lembar data bisa terancam oleh kehadiran ChatGPT. 

“Saya benar-benar berpikir (ini akan berdampak) pada sisi perdagangan, tetapi bahkan bank investasi,” ujarnya.

Ia melanjutkan kalau orang-orang direkrut dari perguruan tinggi lalu menghabiskan dua, tiga tahun untuk bekerja seperti robot dan melakukan pemodelan Excel. 

“Namun, sekarang kita bisa meminta AI untuk lakukan itu. Jauh lebih cepat,” ujarnya.

Desain Situs Web dan Rekayasa Perangkat Lunak

Untuk beberapa waktu pekerjaan ini menjadi posisi yang patut dibanggakan karena keterampilan mereka dalam coding. Namun, pekerjaan ini dapat terancam karena coding sederhana bisa direplikasi oleh bot AI seperti ChatGPT.

Mengutip dari Mashable, Profesor Universitas New York, Chinmay Hedge khawatir pada mereka yang bekerja di posisi ini.

Baca juga: Ngeri Banget, Hal-Hal Ini Ternyata Bisa Dilakukan ChatGPT

“Saya khawatir dengan orang-orang di posisi ini. Sekarang saya bisa saja meminta ChatGPT membuat situs web. Semua pekerja yang akan melakukan ini untuk saya, tak lagi diperlukan,” katanya.

ChatGPT bisa menyusun kode dalam hitungan detik hanya dengan perintah dan parameter untuk membangun sistus web atau aplikasi. 

Bahkan Shi percaya kalau di tahun 2026, pekerjaan desain software akan diserahkan pada alat AI dan berpotensi membuat banyak teknisi perangkat lunak kehilangan pekerjaan mereka.

Jurnalisme

Waduh, bahkan ChatGPT bisa menjajah pekerjaan yang saat ini sedang kami kerjakan. Hmmm..

chatGPT telah memberikan hasil beragam saat pengumpulan data dan penulisan berita, hal ini akan merugikan para editor, khususnya pekerja copy editor.

Hedge mengatakan kalau copy editing merupakan hal yang sangat bagus. Mulai dari meresume, membuat artikel ringkas dan hal-hal semacam ini.

Akan tetapi, ia menjelaskan kalau ChatGPT juga mampu menghasilkan judul berita yang menarik untuk memikat banyak pembaca. 

Tapi tenang saja, ChatGPT masih memiliki kekurangan dalam memeriksa fakta. Sehingga kinerjanya membutuhkan manusia dalam pengecekan fakta.

Desain grafis dan ilustrasi

Bukan ChatGPT, namun teknologi bernama DALL-E mampu menghasilkan gambar berdasarkan perintah dari manusia. Selain itu, banyak pesaing AI yang juga menyediakan layanan yang sama.

Teknologi AI ini menimbulkan ancaman untuk industri desain grafis karena secara finansial dan hak cipta, mereka bisa melakukan dengan cepat, harga murah dan tanpa izin.

Shutterstock baru-baru ini meluncurkan generator gambar AI sendiri yang akan membagi pendapatannya dengan desainer grafis dan fotografer.