91 Juta Akun Tokopedia Dikabarkan Sudah Terjual Dua kali Total Rp160 Juta

04 May 2020 - by

 

Uzone.id - Puluhan juta akun Tokopedia yang sudah berada di tangan hacker dikabarkan telah diperjualbelikan secara online di dark web. Sebuah laman sekuritas mengabarkan jika akun-akun tersebut telah terjual dua kali sampai kemarin, 3 Mei 2020.

Menurut laman Bleeping Computer, seorang hacker menjual database berisi informasi 91 juta akun Tokopedia di pasar dark web. Harganya mencapai USD5000 atau sekitar Rp80 juta. Rupanya hacker lain telah berhasil memcahkan password akun-akun tersebut dan menjualnya secara onlina.

Advertising
Advertising

Pantauan dari laman tersebut menemukan, untuk mengakses data-data tersebut, para pengguna forum dark web itu harus membayar senilai lima situs kredit, yang nilainya sekitar Rp35 ribu.

Awalnya, hacker hanya menjual sekitar 15 juta data akun pengguna Tokopedia. Namun setelah 15 juta akun itu dirilis, hacker yang sama mulai mengeluarkan 91 juta akun database pengguna lainnya di pasar kriminal online yang sangat rahasia itu. Besarannya sekitar USD5000. Saat artikel itu ditulis oleh Bleeping Computer, tercatat data-data tersebut sudah laku dua kali. Yang artinya, sudah laku Rp160 juta.

Diketahui, data-data yang berhasil diretas itu terdiri dari alamat email, nama lengkap, tanggal lahir, dan password pengguna. Beberapa akun yang diekspose di dark web juga tertera nomor MSISDN pengguna.

Isu kebocoran ini disebarluaskan melalui akun Twitter Under The Breach. Bahkan sang hacker mengaku mempublikaskan data akun pengguna dengan harapan ada hacker lain yang bisa membantu meretas password untuk bisa masuk ke akun-akun tersebut

File tersebut berbasis database PostgreSQL, yang berisi informasi pengguna seperti nama lengkap, email, nomor telepon, kata sandi awal, tanggal lahir, dan detail terkait profil Tokopedia (tanggal pembuatan akun, login terakhir, kode aktivasi email, kode setel ulang kata sandi, detail lokasi, nomor messenger, hobi, pendidikan, About-me, dan banyak lagi).

Tokopedia mengaku telah mengetahui adanya upaya pembobolan ini. Mereka menjamin semua data pengguna aman, termasuk informasi keuangan kartu kredit, debit, maupun online payment.