Mulai Berinvestasi Lewat Platform Digital, Siapa Takut?

29 January 2021 - by

Ilustrasi (Foto: Uzone.id)

Uzone.id - Dalam waktu sebulan belakangan, kalian pasti pernah melihat satu, dua, atau beberapa teman yang membagikan screenshot portofolio saham mereka yang sedang “hijau” alias naik di media sosial. Tidak cuma itu, beberapa teman kalian mungkin mendadak rajin berbagi pandangan tentang beragam instrumen investasi lewat tautan di Twitter atau Instagram Story.

Advertising
Advertising

Ya! Saham memang tengah menjadi topik pembicaraan seksi di kalangan anak muda tanah air, dan tidak ada yang salah dengan itu. Tren yang terjadi belakangan ini justru memberikan indikator positif bagi dunia investasi di Indonesia.

Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Horas V.M. Tarihoran atau yang akrab disapa Horas, juga melihat kecenderungan serupa di kalangan anak muda belakangan ini. 

Baca juga: Kisah di Balik Tren Belanja Online 2020 di Tokopedia

“Mungkin dua atau tiga tahun yang lalu, isu yang saya dengar-dengar di kalangan anak muda senangnya traveling, jalan-jalan, hidup hanya sekali, nikmati. Tapi menjelang ke sini, dua tahun belakangan ini, saya surprised, karena investasi menjadi pembicaraan yang seksi di kalangan anak muda,” ujar Horas dalam dalam acara Hangout @Tokopedia bertema Investasi? Siapa takut!, Rabu (27/1) kemarin.

Lebih lanjut, Horas menyatakan bahwa sampai akhir Desember 2020, jumlah investor pasar modal alias Single Investor Identification (SID) di Indonesia mencapai 3,87 juta. Kemudian, satu hal yang menggembirakan, dari jumlah tersebut, sekitar 54,75 persen adalah investor yang berusia 30 tahun ke bawah.

“Ini yang saya bilang tadi, ini satu peluang yang cukup bagus dan kalau momentum ini kita bisa jaga terus, kita akan bisa menumbuhkan budaya investasi yang bagus di kalangan anak muda,” tutur Horas.

Untuk demografinya sendiri, jumlah laki-laki (61,59 persen) jauh lebih besar dari perempuan (38,41 persen). Menariknya pula, para pelajar sudah melek investasi. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) 2020 yang dipaparkan Horas, pelajar yang berinvestasi sebanyak 27,19 persen.

Ragam manfaat berinvestasi

Investasi memang memiliki segudang manfaat. Horas menyampaikan bahwa dengan menanamkan uang, seseorang bisa mencapai tujuan menyimpan dana darurat, mempersiapkan biaya pernikahan, dana pensiun, dan tujuan lainnya.

Investasi juga bisa menjadi “senjata” untuk melawan musuh besar bersama, yaitu inflasi. “Kita punya uang, kita punya aset, kalau tidak kita jaga, kalau tidak kita tumbuhkembangan, ya dia akan habis digerogoti inflasi,” ungkap Horas.

Di samping itu, investasi mampu menjadikan kita lebih mandiri secara finansial. Bila tidak memiliki kemandirian finansial, kalian mungkin akan kesulitan memenuhi kebutuhan yang serba mahal.

Baca juga: Cara Tokopedia Selesaikan Insiden Tanpa Ada Pihak yang Dirugikan

Dalam kesempatan yang sama, Growth Consultant & Content Creator, Jonathan End atau yang akrab disapa End, juga menyebutkan bahwa ada banyak ragam investasi, mulai dari deposito, emas, properti, reksa dana, saham, dan lainnya. 

“Dan semakin tinggi risikonya, semakin besar juga return-nya. Selama ini, kan kita berpikir, cuan, cuan, cuan, tapi hati-hati, di balik cuan juga bisa rugi,” ujar End.

Berinvestasi mungkin saja memberikan keuntungan yang lebih besar dari menabung. Namun, kalian juga perlu mengetahui profil risiko atau sejauh mana kalian dapat menanggung risiko dalam berinvestasi.

Nabung Rekasadana di Tokopedia (Foto: Dok Tokopedia)

“Kita juga perlu tahu profil resiko kita apa. Sekarang banyak orang bicara saham, tapi apakah kamu siap saham itu naik turun sangat fluktuatif. Profil risiko, apakah kita konservatif atau agresif,” tutur End.

Semakin kalian tidak mau rugi, kalian bisa mencari investasi yang aman. End pun mengingatkan, orang-orang yang baru mulai berinvestasi juga bisa memilih instrumen yang berisiko rendah, contohnya reksa dana.

Mulai berinvestasi dari yang relatif aman

Beberapa platform digital, kini juga menyediakan produk investasi, seperti reksa dana dan emas yang relatif lebih aman. Tokopedia misalnya, untuk reksa dana sendiri, pengguna bisa melakukan investasi mulai dari Rp10 ribu.

Proses pendaftarannya pun cepat dan mudah. Bila sudah memiliki akun Tokopedia, pengguna bisa langsung mendaftar Tokopedia Reksa Dana secara online untuk mulai berinvestasi. Proses pendaftarannya hanya memakan waktu sekitar lima menit.

Dana investasi di Tokopedia Reksa Dana dapat dicairkan secara instan dalam hitungan menit. Tokopedia Reksa Dana juga bekerja sama dengan Syailendra Capital sebagai Manajer Investasi (MI) dan Bareksa sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang telah berpengalaman, serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Segera Merger

Di samping reksa dana, kalian juga bisa menabung emas di Tokopedia Emas. Layanan ini hadir untuk membantu masyarakat menabung emas online lebih mudah dan terjangkau. Mirip seperti sistem menabung emas konvensional, kalian dapat membeli, menabung, dan menjual emas kapan saja, apalagi saat harga pasar dirasa menguntungkan.

Melalui layanan ini, Tokopedia bekerja sama dengan Pegadaian. Karena itu, setiap gram emas yang kamu beli akan dikonversikan menjadi bentuk fisik dan akan dititipkan di Pegadaian. 

Menariknya, pengguna dapat melakukan pembelian emas dalam nominal rendah, mulai dari Rp5 ribu. Sama seperti reksa dana, Tokopedia Emas bekerja sama dengan PT Pegadaian yang diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Nah, itu tadi beberapa jenis investasi yang relatif dan cocok untuk kalian para pemula. Jadi, jangan takut berinvestasi!

VIDEO Unboxing GoPro Hero 9 Black Garansi Resmi Indonesia: