Akses PayPal Sudah Dibuka, Epic Games dan Origin Masih Diblokir

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan normalisasi atau membuka kembali blokir terhadap aplikasi keuangan PayPal. Sebelumnya, normalisasi dilakukan secara sementara hingga 5 Agustus 2022 mendatang.

Dalam siaran pers yang diterima tim Uzone.idpada Selasa (2/8), Kominfo melalui Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Semuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan update status terkait Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).

Disebutkan kalau PayPal telah dibuka aksesnya sejak Minggu (31/7) lalu pada pukul 8 pagi WIB. Namun, belum diketahui apakah pembukaan akses/normalisasi ini akan dilakukan secara permanen atau sementara hingga tanggal yang sebelumnya telah ditentukan.

Sedangkan, dari pantauanUzone.idpada hari ini (3/8), nama PayPal masih ada dalam daftar PSE yang dicabut sementara aksesnya di situs resmi Kominfo.

Sementara itu, layanan dan aplikasi lain seperti Yahoo, Steam, CS GO dan Dota sudah dibuka aksesnya dan diketahui telah memberikan respon kepada Kominfo pada Selasa (2/8). Begitu juga dengan Yahoo yang dibuka blokirnya di tanggal yang sama pada pukul 08.30 WIB.

Baca juga: Curhatan Developer Game Lokal yang Terimbas Aturan Blokir Kominfo

“Valve Corp (Steam, CS GO, dan DOTA) telah dilakukan normalisasi sejak pukul 08.30 WIB hari ini, Selasa, 2 Agustus 2022,” jelas Kominfo.

“Dengan demikian masyarakat sudah dapat mengakses ketiga grup PSE tersebut di atas,” tambah Kominfo.

Namun, 2 layanan lainnya yaitu Epic Games dan Origin masih belum bisa diakses dan belum dinormalisasi oleh Kominfo. Perkembangan sebelumnya menyebutkan kalau Epic Games dan Origin masih belum memberikan respon kepada Kemenkominfo.

Baca juga:Kominfo Buka Blokir Yahoo, Steam, CS Go dan Dota

Dalam hal ini, Per 1 Agustus 2022 lalu, Kementerian Kominfo juga meminta bantuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk memfasilitasi komunikasi dengan Epicgame di North Carolina, dan Origins di Redwood City.

“Kami juga memohon bantuan kedutaan besar Amerika Serikat untuk berkomunikasi dengan PSE tersebut mengingat upaya komunikasi yang dilakukan oleh Kominfo selama ini dengan berbagai macam cara tidak mendapatkan tanggapan sama sekali,” tutup Semuel.