Apple Masih Betah Rajai Pasar Smartwatch Dunia

29 May 2021 - by

Foto: Jozsef Hocza/Unsplash

Uzone.id -- Jam tangan pintar Apple Watch tampaknya masih betah bertengger di peringkat atas pangsa pasar smartwatch skala global. Pencapaiannya kian meningkat, khususnya jika dilihat dari estimasi tahunan (year-on-year/YoY).

Hasil paparan lembaga riset Counterpoint, pengiriman smartwatch skala dunia naik sekitar 35 persen secara tahunan pada kuartal I 2021. Dari kenaikan tersebut, Apple Watch menyumbang sepertiga dari pasar smartwatch di Q1 2021.

Advertising
Advertising

Berdasarkan laporan tersebut, Apple dianggap berhasil mempertahankan posisi teratasnya sekaligus menjadi katalis dalam pertumbuhan pasar secara keseluruhan dengan mencatat peningkatan permintaan sebanyak 50 persen YoY untuk model Seri 6.

Baca juga: Musik Spotify Bisa Didengar Offline di Apple Watch

Data ini juga menunjukan kalau pangsa pasar Apple naik sekitar 3 persen. Sedangkan pengiriman smartwatch Samsung meroket 27 persen secara YoY yang dipengaruhi oleh seri Galaxy Watch 3 dan Galaxy Watch Active.

Namun, pertumbuhan brand asal Korea Selatan ini masih di bawah rata-rata pasar, dan pangsa pasarnya pun mengalami sedikit penurunan.

“Apple bisa semakin memperkuat posisinya sebagai penguasa pasar dengan memperluas portofolio dari Watch SE ke Seri 6 pada waktu yang tepat. Hal ini dapat mendorong Samsung untuk meluncurkan model smartwatch harga menengah demi meningkatkan pertumbuhan,” ungkap analis senior Counterpoint, Sujeong Lim.

Baca juga: Canggih, Apple Watch Bisa Merespons Suara Nafas

Lebih lanjut, jika berbicara platform OS smartwatch, watchOS dari Apple juga menguasai sepertiga pasar dengan keterikatannya terhadap satu miliar pengguna iPhone. Di sisi lain, para anlis berharap ada hal gebrakan baru dari kerja sama antara Google dan Samsung yang akan mengawinkan TizenOS dan wearOS.

“Ini adalah langkah besar dari Google untuk mempercepat ambisinya terhadap wearables, karena dapat membangun portofolio smartwatch yang menggunakan wearOS dan mengintegrasikannya ke tiga sistem operasi, Tizen, WearOS, dan Fitbit OS. Konsolidasi ini membawa lebih banyak kekuatan ke platform Google Wear dan akan menarik lebih banyak developer,” ungkap VP tim penelitian Counterpoint, Neil Shah.